Bisnis autopilot adalah impian banyak pengusaha. Artikel ini akan membahas langkah-langkah untuk membangun bisnis autopilot yang dapat berjalan sendiri dan berkelanjutan.

Dalam pengertian bisnis autopilot, bisnis tersebut dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa perlu kehadiran pemilik untuk melakukan pengawasan langsung di kantor. Namun, dalam masa pandemi ini, impian bisnis autopilot terasa sulit dicapai karena pengusaha dihadapkan pada tantangan baru terkait penyesuaian fleksibilitas karyawan, seperti waktu dan tempat bekerja.

Survei yang dilakukan oleh EY dalam 2021 Work Reimagined Employee Survey menunjukkan bahwa Jika terus dipaksa untuk bekerja dari kantor tanpa adanya fleksibilitas, 6 dari 10 karyawan di wilayah Asia Tenggara berpotensi mengajukan pengunduran diri. Hal ini menjadi perhatian bagi pengusaha agar bisnis tetap berjalan menguntungkan dengan tetap memperhatikan kesehatan karyawan di masa pandemi.

Salah satu contoh bisnis UKM yang sukses mengimplementasi sistem autopilot dapat dilihat pada Nadya Amatullah Nizar, pemilik merek fesyen terkenal Nadjani. Ia berbagi pengalamannya dalam program Akselerasi III Ninja Xpress.

Ketika memulai bisnisnya, Nadya dan suaminya mengelola seluruh operasional dengan sendirian. Namun, saat ini bisnis milik Nadya tersebut telah memiliki banyak karyawan yang mampu bekerja sesuai dengan standar operasional tanpa perlu keterlibatan langsung dari Nadya.

Menurut Nadya, karyawan merupakan aspek yang paling penting dalam membangun bisnis autopilot. Mereka menjadi penggerak bisnis yang penting untuk menjaga profitabilitas.

Untuk menciptakan karyawan yang adaptif dalam bekerja di masa pandemi, Nadya menyarankan 4 langkah yang harus dilakukan oleh pemilik bisnis atau pengusaha. Pertama, membangun pola komunikasi yang sehat. Komunikasi efektif menjadi kebutuhan esensial dalam bisnis. Pemilik bisnis harus menerapkan komunikasi dua arah dengan karyawan ketika terjadi masalah agar dapat mencapai solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Kedua, memperhatikan standar kualitas kebutuhan karyawan. Selain memenuhi kebutuhan dasar karyawan, pemilik bisnis diharapkan memberikan fasilitas yang memungkinkan karyawan untuk meningkatkan kompetensi pribadi mereka. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan menyediakan pelatihan yang relevan.

Ketiga, menerapkan standar operasional. Standar atau sistem operasional merupakan faktor penting dalam bisnis UKM. Standar operasional yang jelas harus berlaku di berbagai divisi, termasuk administrasi, keuangan, produksi, dan desain. Dengan adanya standar operasional yang jelas, karyawan dapat bekerja dengan lebih mudah berdasarkan sistem yang telah ditentukan sebelumnya. Pemilik bisnis tidak perlu mengawasi karyawan setiap hari di kantor.

Keempat, menumbuhkan kepercayaan pada karyawan. Memberikan kepercayaan kepada karyawan merupakan kunci penting agar mereka merasa memiliki terhadap merek atau produk di tempat mereka bekerja. Sikap kepercayaan dari pemilik bisnis akan menciptakan sikap positif dari karyawan. Rasa memiliki tersebut akan membuat karyawan merasa terhubung dengan merek dan produk yang mereka representasikan.

Akhir Kata

Dalam menghadapi tantangan masa pandemi dan membangun bisnis autopilot, penting bagi pengusaha untuk tetap memperhatikan karyawan dengan memberikan kebutuhan dan fleksibilitas yang sesuai. Dengan langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, bisnis dapat berjalan secara berkelanjutan dengan karyawan yang adaptif, sehingga mencapai kesuksesan dalam menciptakan bisnis autopilot yang diimpikan.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.