Seringkali seorang karyawan hanya berupaya untuk sekedar menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang kualitasnya yang bukan terbaik. Seperti misalnya, seorang salesman yang hanya menjual produk untuk menutup targetnya,  berbeda dengan salesman yang selalu mengutamakan nilai pelayanan ke customer. Ia akan menjaga hubungan yang baik sehingga pelangganpun senang membeli dari salesman tersebut. Dan di sinilah nilai dan budaya perusahaan yang baik menjadi faktor pembeda.

Pada umumnya, perusahaan yang baru berdiri tidak mempedulikan adanya nilai-nilai atau budaya perusahaan, karena fokusnya masih berkutat pada bagaimana menghasilkan penjualan dan memberikan keuntungan yang bagus untuk menutup modal yang telah dikeluarkan.  Yang pada akhirnya kegiatan yang dilakukan dikatakan dengan menggunakan segala cara agar target penjualan dapat tercapai.

Nilai dan budaya perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai, kepercayaan, sikap, dan aturan yang ada di dalam perusahaan yang dapat tercermin atau terlihat secara nyata ataupun tidak ketika dijalankan oleh semua karyawan yang ada di dalam perusahaan. Lalu bagaimana cara menentukan dan membangun nilai dan budaya perusahaan?

Penentuan nilai dan budaya perusahaan sebaiknya disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan yang telah dicanangkan sejak awal pendirian perusahaan. Dengan demikian, nilai dan budaya akan saling menopang pencapaian visi dan misi tersebut. Ataupun hal tersebut disesuaikan dengan perencanaan strategi jangka panjang, dimana pengembangan perusahaan yang diinginkan termasuk pengembangan SDM di dalamnya sejalan dengan nilai dan budaya yang ditekankan di dalam perusahaan.

Namun, apabila masih susah dalam menentukannya, maka bagian SDM disarankan untuk melihat nilai dan budaya perusahaan lainnya yang umum diterapkan, seperti misalnya disiplin, tanggung jawab, menghargai sesama, kerja sama, fokus ke pelanggan, inovatif/kreatif, integritas, dan sebagainya. Carilah budaya dari perusahaan-perusahaan yang sudah besar dan berdiri sejak lama sehingga nilai-nilai yang dianut biasanya sudah baik dan dapat bertahan lama.

Dengan adanya budaya dan nilai-nilai dalam perusahaan maka diharapkan dapat memberikan beberapa keuntungan, sebagai berikut:

• Meningkatkan kualitas kerja dan produktivitas karyawan

Karyawan akan selalu berusaha untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan, sehingga pada akhirnya hal tersebut akan tercemin dengan sendirinya pada hasil pekerjaan yang telah dilakukan.

• Mengembangkan kepemimpinan dalam perusahaan

Budaya dan nilai perusahaan yang baik juga akan membantu bagian SDM dalam mengembangkan pemimpin-pemimpin baru dalam perusahaan yang dapat dididik sejak awal berkarir di perusahaan dengan mengetahui nilai dan budaya yang harus dianut.

• Meningkatkan loyalitas dan mengurangi tingkat turnover karyawan resign

Loyalitas karyawan akan terbangun secara tidak langsung dengan adanya nilai dan budaya perusahaan, sehingga perilaku karyawan pun menjadi lebih baik dan jadi mengetahui arah pengembangan diri sehingga dapat bertahan dengan lebih lama di dalam perusahaan.

• Menjadi identitas perusahaan yang baik

Dengan penerapan nilai dan budaya kerja yang baik di karyawan maka dapat meningkatkan citra sebagai perusahaan yang berbudaya dan memiliki nilai yang baik di mata pelanggan dan investornya.

Cara menerapkan nilai dan budaya tentunya dibutuhkan komitmen dan kerjasama yang baik antara dua pihak pimpinan dan anggota tim, melalui komunikasi yang sehari-hari dilakukan bersama dan tentunya keteladanan dari perilaku atasan yang mencerminkan nilai dan budaya tersebut akan membantu proses aplikasinya. Selain itu, penerapan nilai dan budaya perusahaan yang efektif pun dapat memasukkan ke dalam elemen penilaian kinerja karyawan, hal ini dimaksudkan agar setiap karyawan dapat memiliki tanggung jawab untuk menerapkan nilai dan budaya perusahaan tersebut dalam pekerjaan dan rutinitas kesehariannya.

Pemimpin dan manajemen perusahaan juga perlu memperhatikan bahwa dengan seiring berjalannya waktu maka budaya perusahaan dapat luntur, dimana beberapa penyebabnya antara lain ketidak mampuan pemimpin dalam memperkuat nilai dan budaya, hilangnya rasa ingin tahu dan minat untuk melakukan perubahan, kurangnya komitmen dan keteladanan pemimpin atau manajemen, kerekatan hubungan kekeluargaan dibandingkan kinerja, komunikasi yang tidak efektif, dan sebagainya. Sehingga sebaiknya upaya pembangunan nilai dan budaya ini dilakukan secara terus menerus dan selalu dievaluasi apakah sudah sesuai dengan kondisi perusahaan terkini.

Semoga artikel ini menjadi inspirasi, betapa pentingnya nilai dan budaya bagi pengembangan perusahaan anda. Bagi anda yang kesulitan dalam mengembangkan perusahaan, khususnya nilai –nilai budaya dalam organisasi, silahkan menghubungi kami di 0818521172 atau email ke groedu@gmail.com (Stan Widyanto).