Cito Mall, Jl. A. Yani 288, Lantai UG Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya
081-252982900
groedu@gmail.com

PERBEDAAN ANTARA ISO 22000 DENGAN ISO SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN LAIN DAN MASING-MASING TURUNANNYA

The Best consultant business in Surabaya

PERBEDAAN ANTARA ISO 22000 DENGAN ISO SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN LAIN DAN MASING-MASING TURUNANNYA

PERBEDAAN ANTARA ISO 22000 DENGAN ISO SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN LAIN DAN MASING-MASING TURUNANNYA

Perbedaan yang paling utama antara ISO 22000 dan ISO 9000 adalah tentang ruang lingkupnya masing-masing. Pertamakali adalah dengan tujuan keamanan pangan, sedangkan yang lainnya memang lebih mengarahkan kepada mutu pangan. Standar ISO 22000 dimaksud untuk menjadi bagian yang independen dan dapat digunakan untuk semua jenis organisasi yang bergerak sebagai penyedia pada rantai makanan.

ISO 22000 lebih berkonsentrasi kepada keamanan pangan dan kepada prosedur instruksi tentang bagaimana dalam membangun sistem keamanan pangan tersebut.

TURUNAN DARI ISO 22000

Pengembangan standar ISO 22000 sudah dimulai sejak tahun 2001, dengan adanya rekomendasi dari Badan Standardisasi Denmark kepada sekretaris ISO.

Komite teknis ISO/TC 34 (Makanan Produk). ISO kemudian mulai mengembangkan standarisasinya dengan Codex Alimentarius Commission (Badan Internasional Bersama, yang didirikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Pertanian) serta para ahli yang tergabung dari berbagai industri makanan. Pada bulan Agustus 2005, rancangan akhir dengan suara bulat telah disetujui oleh setidaknya 23 badan standar nasional yang ikut terlibat dan berpartisipasi dalam kelompok kerja. ISO 22000 yang kemudian telah dipublikasikan pada bulan September 1, 2005.

Berikut ini adalah beberapa turunan dari ISO 22000 :

1. ISO/TS 22004. Berupa sistem manajemen keamanan pangan:

yaitu lebih mengarah kepada aplikasi dari ISO 22000:2005, yang telah dipublikasikan pada bulan November 2005, menyediakan adanya bimbingan penting yang dapat membantu organisasi-organisasi yang sudah mencakup perusahaan baik itu adalah perusahaan berskala sedang dan juga menengah yang berada diseluruh dunia.

2. ISO/TS 22003. Berupa sistem manajemen keamanan pangan:

Merupakan kebutuhan dari asal badan audit dan sertifikasi dari sistem manajemen keamanan pangan, yan nanti akan memberikan bimbingan yang lebih seimbang pada jenis akreditasi (penerimaan) tentang ISO 22000 dengan badan sertifikasi dan lebih menggambarkan tentang diberlakukannya aturan-aturan untuk pengauditan dari sistem manajemen keamanan pangan saat menyesuaikan diri terhadap standar seperti ini. Dan telah diterbitkan dalam kwartal pertama tahun 2006.

3. ISO 22005. Penerapan treaceability dalam makanan ternak dan rantai makanan:

prinsip umum dan bimbingan dari desain sistem serta pengembangan, akan segera dikeluarkan sebagai draf standar internasional, yaitu:

• ISO 22003 tentang sistem manajemen keamanan pangan.

ISO/TS 22003:2007 yang akan membantu untuk menciptakan kepercayaan dalam sertifikasi secara menyeluruh dalam persediaan rantai makanan. ISO /TS 22003 merupakan dokumen yang terakhir dalam rangkaian ISO untuk sistem manajemen keamanan pangan, yang akan menyeimbangkan kelayakan keamanan pangan dalam prakteknya dari seluruh dunia. Dan ini diluncurkan pada tahun 2005 dengan ISO 22000, yang telah di dukung oleh suatu konsensus internasional diantara para tenaga ahli dari pemerintah dan industri.

• ISO 22005 tentang penerapan traceability dalam makanan ternak dan rantai makanan.

Standarisasi ini memperbolehkan pengoperasian pada setiap tahapan dari rantai makanan untuk :

1. Melacak aliran bahan-bahan (makanan ternak, makanan, ramuan dan pengemasan mereka).
2. Mengidentifikasi segala keperluan tentang dokumentasi dan pelacakan dari setiap masing-masing langkah dari produksinya.
3. Memastikan koordinasi yang sangat cukup diantara para pemeran yang sering dilibatkan secara berbeda.
4. Membutuhkan masing-masing pihak yang diinformasikan secara langsung dari para penyalur yang paling sedikit dan pelanggan serta lain sebagainya.

Sebuah sistem traceability yang memang memperbolehkan organisasi dalam membuat dokumen atau lokasi produk melalui tahapan dan mengoperasikan yang seringkali dilibatkan dalam manufaktur, pemprosesan, distribusi, dan penanganan dari makanan ternak serta makanan dari produk utama kepada para konsumen. Oleh karena itu agar bisa mendapatkan fasilitas untuk proses identifikasi penyebab dari tidak kesesuaian produk, serta kemampuan dalam menggambarkan dan mengingat kembali sangat dibutuhkan.