Cito Mall, Jl. A. Yani 288, Lantai UG Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya
081-252982900
groedu@gmail.com

PENTINGNYA MENGELOLA BAKAT (TALENT MANAGEMENT) PADA MASA SERBA DIGITAL DI PERUSAHAAN

The Best consultant business in Surabaya

PENTINGNYA MENGELOLA BAKAT (TALENT MANAGEMENT) PADA MASA SERBA DIGITAL DI PERUSAHAAN

Diantara kalangan para pebisnis banyak yang berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia hanya diperuntukkan bagi perusahaan besar saja. Perlu Anda sadari bahwa semua itu adalah sebuah pendapat yang keliru, karena semua perusahaan baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil, akan selalu membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia (SDM).

Merekrut sejumlah orang untuk posisi SDM merupakan hal yang mudah bagi perusahaan besar. Namun hal ini adalah menyangkut sebuah investasi yang mahal bagi perusahaan start up. Berbicara tentang SDM, akan berhubungan juga dengan talent management, lalu sekarang bagaimana pengelolaan talent management pada perusahaan start up?

Para HR harus berada pada posisi utama dalam sebuah bisnis, HR bisa juga di posisikan sebagai mitra bisnis dalam sebuah perusahaan dan HR juga harus mampu untuk beradaptasi dengan teknologi, demikian.

Dunia bisnis saat ini telah berlomba-lomba untuk masuk ke dalam langkah digital dengan kecepatan yang tercepat, departemen HR dari perusahaan-perusahaan besar akan berusaha untuk mengejar ketertinggalannya namun mereka sudah lupa pada akhirnya juga harus tetap tertinggal.

Persoalan yang berhubungan dengan talent management bagi perusahaan start up yang jika dihitung jumlah keryawannya yang masih sedikit, knowledge yang berhubungan dengan HR pun belum terlalu dalam. Lalu sekarang bagaimana implementasi yang tepat yang berhubungan dengan talent management pada perusahaan start up yang masih tergolong kecil itu seperti apa?

Perusahaan start up, selain turn over-nya yang begitu tinggi, pengelolaan SDM nya pun terbilang masih sebatas sekedar untuk proses rekrutmen saja. Tim SDM masih belum sampai kepada tahapan tentang bagaimana caranya dalam pengeloalaan talent (bakat). Perusahaan yang masih start up biasanya masih akan memikirkan tentang bagaimana bisnis mereka dapat terus berjalan dan tetap mampu bertahan.

Pada perusahaan start up biasanya dalam setahun turn over-nya terlalu tinggi, hal inilah yang menjadi tantang terbesar bagi tim manajemen, khususnya bagian tim SDM. Bagi perusahaan yang masih start up dalam meng-hire orang memang tidak mudah dan biasanya si karyawan tidak akan betah untuk berlama-lama, apabila hal ini sampai terjadi maka bagian SDM harus bersiap-siap pula dengan plan (rencana) B-nya agar tidak sampai kekurangan karyawan pada posisi penting.

Turn over pada perusahaan start up biasanya memang sangat tinggi dan hal ini seperti sudah menjadi hal yang biasa. Sedangkan pada perusahaan e-commerce atau digital company dua sampai tiga tahun satu karyawan bisa tetap stay itu sudah sangat bagus. Seperti pada perusahaan online Grab usia perusahaan yang mencapai dua tahun lebih masa kerja seperti itu masih kurang dari satu tahun. Mungkin penyebabnya ada dua hal, dan salah satunya adalah karena adanya rafid growth.

Awal berdirinya, Grab Indonesia masih belum memikirkan tentang talent, Grab justru malah berfikir tentang bagaimana dalam meng-hunting talent yang berada di luar untuk dapat ditarik ke dalam perusahaan. Tim manajemen pun sudah sadar bahwa bisnis seperti ini masih tergolong baru, sehingga sangat berhati-hati dalam mencari talent. Berbeda dengan bisnis-bisnis besar seperti: bank, telko, oil atau gas, yang mana ketersediaan talent-nya sangat banyak dan sekolah-sekolahnya pun berada dimana-mana, lalu bagaimana untuk digital company?

Apakah harus merekrut orang IT? Sebenarnya tidak perlu orang IT juga, yang harus menjalankan perusahaan digital company seperti itu. Karena yang terpenting adalah pada setiap perusahaan harus ada sales, marketing, partner experience, dan juga termasuk customer experience. Jadi harus tahu terlebih dahulu tentang talent seperti apa yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan? Harus ditetapkan terlebih dahulu oleh developer bersama dengan tim operation yang membutuhkan, talent-talen seperti apa saja yang mereka butuhkan?

Pada masa digital company seperti sekarang ini, apabila merekrut talent dari perusahaan yang sejenis bisa dipastikan bahwa orangnya akan hanya itu-itu saja. Yang harus dilakukan dan menjadi perhatian khusus bagi bisnis start up adalah tentang bagaimana caranya dalam men-develop talent yang masih ada dari internal perusahaan itu sendiri.

Konsep 70:20:10% merupakan sebuah konsep yang bisa dibilang sangat efektif dalam mengelola talent-talen hebat. Adapun penjabaran dari konsep tersebut adalah sebagai berikut:

1. 70% on the job training process.
2. 20% coaching and mentoring process.
3. 10% training in class process.

Pada kebanyakan perusahaan start up yang 10% tersebut masih belum menjadi prioritas utama, karena sebenarnya yang 70% lah yang merupakan on the job training justru yang dapat menjadikan dan mampu membentuk talent dari dalam.

Biasanya ndustri digital company sangat spesifik dan terlalu unik bisnisnya sehingga talent yang tersedia dari luar sangat terbatas, jadi para leaders yang berada di dalamlah yang harus bertanggungjawab secara penuh dalam men-develop talent yang masih ada. Dan hal ini adalah yang salah satunya dilakukan oleh ojek online Grab dalam men-develop talent-talent terbaik untuk membangun kemampuan leadership sehingga proses coaching dan mentoring dapat menjadi lebih efektif. ( Dari Berbagai Sumber)