Cito Mall, Jl. A. Yani 288, Lantai UG Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya
081-252982900
groedu@gmail.com

MEMPERSIAPKAN PERUSAHAAN AGAR BER-MANAJEMEN AUTOPILOT MELALUI STRATEGI PEMASARAN OMNI CHANNEL

The Best consultant business in Surabaya

MEMPERSIAPKAN PERUSAHAAN AGAR BER-MANAJEMEN AUTOPILOT MELALUI STRATEGI PEMASARAN OMNI CHANNEL

Para era digital issue disruption sangat lekat di pikiran kita, bahkan beberapa judul buku dengan topik “ Millennial kill everything” sudah menjadi pertanda bahwa kita berada dalam ketidak pastian. Banyak industri yang mulai hilang dalam sekejap, seperti Industri kamera lampau, Kodak serta lainnya yang berbasis non digital. Serta olah raga yang mulai banyak ditinggalkan seperti oleh raga elit golf sudah tidak diminati para millennial, begitu pula dengan pekerjaan-pekerjaan yang durasi kerjanya dari pukul 08.00 sampai dengan 17.00, sudah mulai tidak ada lagi. Konon office sudah bukan menjadi tempat yang penting lagi untuk pekerja millennial, mereka menyukai bekerja dengan flexi time dan flexible lokasi kerja. Mereka bisa bekerja sambil bertamasya. Inilah masa depan yang mulai menggerus cara hidup manusia di lima tahun terakhir.
Oleh sebab itu pada kebanyakan kasus, para pemilik bisnis generasi orang tua mengalami kesulitan meneruskan bisnis-bisnis yang mereka miliki. Apalagi bisnis yang wajib ditongkrongi selama 8 jam, bahkan ini sudah tidak menarik lagi bagi kaum millennial. Namun demikian, seperti mata uang ada sisi satu dengan sisi satu lainnya, yaitu ada hitam dan ada putih. Ada sisi buruk dan baik. Ada krisis dan ada peluang. Semua itu nanti tergantung pada kita untuk menyikapinya. Termasuk bagaimana kita menghadapinya.
Sekarang apa yang mesti dilakukan jika kita memiliki bisnis yang meminta perhatian, dan membuat ketergantungan terhadap pemilik bisnis? Solusinya adalah menajemen bisnis dipersiapkan menjadi manajemen autopilot ketika akan diteruskan ke kaum millenial. Berbagai industri dapat disiapkan menjadi manajemen autopilot dengan beberapa hal yang paling utama adalah “menyerahkan perusahaan ke profesional secara ikhlas untuk dikelola secara profesional” serta “dikontrol” dengan teknologi digital masa kini yang membuat ringan pemilik bisnis maupun generasi penerus perusahaan.
Sekarang ini distribusi produk diserahkan ke distributor oleh principalnya, namun demikian distributor maupun principal masih belum mampu untuk mulai mengautopilotkan perusahaan sedemikian rupa, sehingga peralihan ke era digital masih dilakukan setengah-setengah karena sumberdaya yang terbatas dan pengetahuan terbatas. Hal ini tentunya menjadi hambatan yang tak terselesaikan jika pemilik bisnis belum “care” atau mencium perubahan yang terjadi. Hal ini tentunya sangat berbahaya. Lalu bagaimana solusi yang mesti didapatkan? Mencari sumber daya dari luar perusahaan akan mudah jika terintegrasi dengan konsultan bidang manajemen Autopilot. Lalu apa yang akan dilakukan oleh seorang konsultan manajemen autopilot?
1. Perusahaan akan dibimbing dalam memetakan proses bisnis dalam perusahaan agar di-dokumenkan dan digitalisasi.
2. Perusahaan akan diarahkan untuk implementasi dan pencapaian standard perusahaan yang menjamin proses bisnis dilakukan dengan benar oleh para pekerja.
3. Perusahaan akan diarahkan dalam membuat saluran off line maupun on line dalam pemasarannya agar produk terpenetrasi pada segmen-segmen yang sesuai.
4. Perusahaan akan diarahkan dalam menciptakan dash board untuk controlling kinerja para profesional.
Pada poin 3, perusahaan akan merevolusi cara pemasaran dari cara konvensional dengan cara “Omni Channel” yaitu menggabungkan antara pemasaran off line dengan pemasaran on line. Pada pemasaran off line, dikenal dengan sales distribution product yaitu memasarkan produk dengan jalur distribusi yang tepat, melalui pemetaan wilayah dengan Sales territory management dengan perangkat teknologi SFA (Sales force automation), melalui mapping delivery service oleh bagian logistik, melalui sales force management, KPI sales force, Account Receivable ( Piutang dagang), melalui Merchandise management untuk selling out produk di out let, serta lainnya. Sedangkan di cahnnel on line, dikembangkan melalui digital marketing antara lain dengan content marketing, social media marketing, SEM marketing, email marketing, marketing automation, in bound marketing, Affiliate marketing, dan web site.
Penggabungan diatas memang tidak mudah, tetapi perlu memulainya. Omni Channel adalah cara yang tepat dalam meningkatkan “penjualan” yang berkesinambungan dalam era digital yang membutuhkan ketajaman analisa, sehingga bisnis kita tidak lenyap ditelan oleh gelombang ketidak pastian dalam berbisnis. Sekali lagi mulailah dengan lebih awal pemasaran perusahaan dengan Omni Channel agar perusahaan terselamatkan dari ketidakpastian yang telah melanda seluruh bidang kehidupan.
Semoga artikel diatas memiliki manfaat dan bisa menjadi pembuka pintu pikiran (mind) kita dalam mempersiapkan diri menghadapi perubahan yang penuh ketidak pastian. Maka apabila mitra bisnis membutuhkan pendampingan dalam perencanaan dan implementasi Omni Channel, silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak wa 081-252982900, institusi kami akan siap membantu mitra bisnis dalam mempersiapkan manajemen autopilot.
.