Cito Mall, Jl. A. Yani 288, Lantai UG Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya
081-252982900
groedu@gmail.com

KONSULTAN DESAIN MANAJEMEN DEVELOPER, CALL 0818521172

The Best consultant business in Surabaya

KONSULTAN DESAIN MANAJEMEN DEVELOPER, CALL 0818521172

MENYUSUN KONSEP DAN PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PROPERTI BERDASARKAN TARGET MARKET MASING-MASING

Salah satu ciri dari seorang pekerja (agen) properti profesional adalah sebelum mereka bekerja terlebih dahulu mereka akan menyusun sebuah konsep atau suatu dasar-dasar perencana dan tidak hanya sekedar mengikuti arus tanpa pernah memiliki gambaran apapun tentang apa saja yang nantinya akan mereka kerjakan.

Itulah sebabnya mengapa seorang agen properti selalu diwajibkan untuk memiliki dasar-dasar konsep pemasaran properti, karena berdasarkan dari konsep dasar itulah maka pola kerja yang mereka lakukan dapat menjadi lebih tersistem dan tetap terarah dengan lebih baik, maka hasil yang nantinya akan dicapaipun juga dapat menjadi lebih maksimal dengan dibuktikan dari keberhasilannya dalam hal penjualan.

Cara terbaik dalam menyusun konsep dan perencanaan pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Buatlah Perencanaan Awal Pemasaran Produk Properti Anda.

Sebelum akan mengambil tindakan pemasaran dalam bentuk apapun, lakukanlah konsep perencanaan pemasaran dengan sangat matang, karena tanpa adanya konsep perencanaan, maka segala aktifitas pemasaran properti tersebut juga tidak akan akan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang Anda harapkan.

Perencanaan tersebut juga sifatnya sedikit lebih kompleks, baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Perencanaan dalam bentuk fisik misalnya adalah: diwujudkan dengan membuat listing, merencanakan promosi, menyediakan kantor dan berbagai macam kebutuhan-kebutuhan secara administrasi lainnya.

Sedangkan untuk perencanaan dalam bentuk non-fisik misalnya adalah dengan cara mempelajari setiap objek properti yang nantinya akan dipasarkan, mengamati trendmarket saat ini, memahami psikologi dari calon-calon customer dan lain sebagainya.

2. Menentukan Langkah-Langkah Strategi Terbaik yang Ingin Diterapkan.

Strategi memiliki pengaruh terbesar dalam hal keberhasilan pemasaran. Bahkan, dengan memilih strategi pemasaran yang tepat, maka sebuah properti yang semula sama sekali tidak pernah dilirik oleh para konsumen bisa menjadi rebutan bagi para calon-calon konsumen jika dipasarkan dengan cara yang tepat.

IMG-20180223-WA0002

IMG-20180224-WA0002

Training Managerial manager developer property

Karena itulah agar dapat menerapkan strategi pemasaran yang lebih tepat, maka seorang agen properti juga harus tetap memahami dengan seksama tentang bagaimana situasi pasar (market) properti serta sasaran apa saja yang ingin dibidik. Salah satu contohnya adalah: untuk menjual rumah dengan konsep yang minimalis, maka sasaran marketnya adalah bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah, dan untuk jenis rumah berkonsep minimalis seperti ini sama sekali tidak akan berlaku jika ditargetkan bagi masyarakat kalangan atas dengan status sosial yang jauh lebih tinggi. Dan yang perlu untuk digarisbawahi adalah bahwa masyarakat kalangan menengah ke bawah sejak awal memang tidak berniat untuk membeli sebuah properti sebagai suatu investasi, namun memang benar-benar akan digunakan sebagai hunian mereka.

Selain itu, mereka juga terbilang sangat sensitif terhadap yang namanya harga, mereka akan lebih memilih untuk melakukan pembayaran dengan sistem angsuran daripada cash (tunai) dan biasanya mereka akan merasa kesulitan untuk membayar secara down payment (DP/uang muka) dalam jumlah yang terlalu besar.

Dari berbagai keterbatasan tersebutlah, maka yang harus dipikirkan oleh seorang agen properti professional sebagai bagian dari strateginya dalam menjalankan konsep perencanaan untuk memasarkan properti, sehingga masyarakat kalangan menengah ke bawah yang semula merasa sangat keberatan untuk membeli sebuah properti dengan DP yang terlalu tinggi, akan merasa sangat terbantu sehingga mereka merasa tertarik untuk membelinya.

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi adanya keterbatasan pembayaran DP yang terlalu tinggi tersebut adalah dengan jalan menggandeng pihak ketiga yang dapat memberikan bantuan berupa Kredit kePemilikan Rumah (KPR).

Lain halnya dengan karakter (psikologi) dari masyarakat kalangan atas (elit). Jika seorang agen akan menjual sebuah properti dengan nilai yang sangat tinggi yang memang ditujukan untuk kalangan atas, dia tidak perlu merasa kebingungan untuk mencarikan alternatif pembiayaan lainnya, karena biasanya masyarakat kalangan atas memiliki dana yang lebih untuk sekedar membeli sebuah properti dan tidak hanya akan digunakan sebagai sebuah hunian namun juga bisa dimanfaatkan sebagai sebuah sarana investasi.

Masyarakat kalangan atas juga tidak terlalu ambil pusing dan terlalu sensitif terhadap yang namanya harga seperti masyarakat kalangan menengah kebawah, karena yang terpenting bagi mereka adalah rasa puas terhadap kualitas dari properti yang mereka beli, sepanjang harga properti tersebut juga masih dapat diterima dengan akal sehat (harga pasaran).

3. Menyediakan Marketing Tools yang Memilik Daya Jual.

Menyediakan media promosi serta marketing tools juga perlu untuk dimasukkan ke dalam dasar-dasar konsep untuk memasarkan properti, karena dari kedua unsur tersebut sangat berkaitan erat dengan budget yang juga tetap harus dikeluarkan.

Untuk memasarkan sebuah properti yang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah, marketing tools yang dibuat tidak perlu terlalu mewah agar tidak mengeluarkan anggaran promosi yang terlalu besar, karena yang terpenting bagi mereka adalah informasi terlengkap dari properti yang dipasarkan dapat diketahui dengan lebih jelas oleh para calon konsumen, seperti: denah lokasi, perspektif rumah, price list, spesifikasi dari bangunan serta apa saja persyaratan untuk pembeliannya.

Berbeda dengan memasarkan properti mewah bagi kalangan atas. Brosur yang lebih eksklusif, atraktif dan lebih elegan juga harus dibuat untuk memberikan kesan mewah kepada calon konsumen, jika memang dirasa perlu maka harus disertai pula dengan soft file yang berisikan tentang produk dan program-program promosinya.

Menggunakan cara seperti ini bukanlah bermaksud ingin membeda-bedakan masyarakat dari sisi kemampuan ekonomi mereka, namun sebagai bagian dari salah satu konsep pemasaran properti berdasarkan target marketnya (kalangan masyarakat) yang tetap harus dijalankan agar dapat memenangkan persaingan dalam penjualan properti dan dari para kompetitor lainnya.

Nah, itulah sedikit pembahasan tentang bagaimana dalam menyusun konsep dasar-dasar dan perencanaan strategi pemasaran properti berdasarkan target market masing-masing sasaran, semoga bisa bermanfaat dan salam sukses. Apabila membutuhkan desain manajemen developer dan SOP untuk perusahaan developer, serta training-training untuk marketing developer silahkan hubungi 081-8521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu!