Cito Mall, Jl. A. Yani 288, Lantai UG Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya
081-252982900
groedu@gmail.com

CARA EFEKTIF MERANCANG ULANG PERUSAHAAN KELUARGA DI TENGAH PERSAINGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

The Best consultant business in Surabaya

CARA EFEKTIF MERANCANG ULANG PERUSAHAAN KELUARGA DI TENGAH PERSAINGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

Permasalahan klasik yang sering terjadi di perusahaan keluarga adalah masalah keuangan, masalah pindah tongkat kepemimpinan, masalah persaingan, masalah karyawan lama dan budaya lama. Memang  tidak segampang membalikan telapak tangan untuk mengatasi perusahaan family bisnis yang sudah mulai akan lenyap dari muka bumi. Kondisi ini sudah mulai banyak menghinggapi perusahaan-perusahaan keluarga umumnya. Oleh sebab itu agar perusahaan tetap berjalan dan bertahan dari persaingan dan laju teknologi semakin cepat sementara sistem manajemen perusahaan tidak bisa mengikuti perubahan tersebut. Umumnya perusahaan yang sudah mulai mati tak hendak dan hidup tak hendak, diliputi oleh kondisi-kondisi seperti di bawah ini :

  1. Masalah keuangan. Masalah keuangan bisnis keluarga memang cukup pelik jika perusahaan dalam kondisi sakit, sehingga mengakibatkan tak seorangpun dari anggota keluarga mau dan mampu mengambil alih perusahaan yang sedang kesulitan keuangan. Semua berpangkal pada pinjaman ke bank yang tidak bisa dibayar oleh sebab menurunnya kinerja perusahaan. Masalah keuangan ini lebih suka dihindari oleh generasi penerus. Generasi penerus lebih memilih membuka bisnis baru dari pada meneruskan usaha yang sudah berjalan secara operasional. Dilema ini sering mengakibatkan perusahaan yang sudah memiliki pasar, brand cukup baik dan peluang-peluang lainnya menghentikan perusahaan demi tidak mau kerugian yang berlangsung secara terus menerus. Oleh sebab itu rundingkan masalah ini dan buat kembali komposisi saham jika dibutuhkan. Apabila dengan cara ini tidak bisa, bernegosiasi dengan bank adalah jalan terbaik.
  2. Masalah pindah tongkat kepemimpinan. Cukup banyak perusahaan yang terlambat mengkader pengganti dari usaha keluarga itu. Keburu generasi berikutnya tidak memiliki ruh/ spirit untuk meneruskan usaha orang tua. Pengusaha yang bijak akan memberikan training orientasi pada anak-anaknya ketika mereka masih sekolah dan sampai akan lulus dari Universitas. Dengan memberikan  training ini pemilik usaha sudah mentransfer sebagian pengetahuan dasar terhadap industri yang sedang dijalankan. Dengan begitu apabila terjadi perpindahan kepemimpinan, penerus usaha tidak gagap lagi menghadapi tantangan dan permasalahan yang ada di perusahaan.
  3. Masalah persaingan. Ini juga termasuk masalah berat yang mengakibatkan penerus usaha mau merancang ulang perusahaan atau sebaliknya menutup perusahaan. Semakin tidak terdeteksi kondisi persaingan yang ada semakin menyulitkan seorang penerus untuk meneruskan peluang bisnis perusahaan. Banjirnya produk-produk dari Cina termasuk salah satu contoh kondisi persaingan saat ini yang mengakibatkan generasi penerus mau dan mampu meneruskan usaha atau tidak. Persaingan produk yang datang dari Cina khususnya berkaitan dengan harga, mengakibatkan pesimistis penerus usaha. Mana mungkin perusahaan bisa eksis jika bagian produksi sudah tidak efisien lagi sehingga produk yang dihasilkan secara harga tidak bisa bersaing. Dengan mengidentifikasi masalah persaingan dan memetakan kembali persaingan yang ada dan membuat formulasi baru di produksi maka perusahaan dapat di-rancang ulang.
  4. Masalah karyawan dan budaya lama juga menjadi bagian polemik yang tidak bisa dihindarkan. Karyawan lama yang sudah tua-tua dan lamban serta secara teknologi sudah sangat ketinggalan dapat menggagalkan rancang ulang manajemen bisnis perusahaan. Oleh sebab itu mulailah menghitung budget untuk melakukan pembersihan karyawan lama yang tidak efektif dan sudah masuk masa pensiun, agar strategi merancang ulang perusahaan dapat dilakukan dengan baik. Pada bagian ini memang etika dan moral perlu dipertimbangkan sebelum semua dilakukan.

Beberapa poin penting diatas adalah hal-hal yang mesti dipertimbangkan dan diperhatikan dalam rangka merancang ulang bisnis untuk generasi berikutnya. Setelah bagian keempat itu diselesaikan mulailah merancang ulang sistem manajemen bisnis perusahaan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Rancang ulang struktur organisasi dan dibuat sesimple mungkin sesuai dengan kebutuhan yang ada diperusahaan. pangkas bagian-bagian yang tidak dibutuhkan sehingga organisasi tidak terlalu gemuk.
  2. Detailkan job decription sehingga aktivitas karkayawan benar-benar menjadi padat dan produktif. Dengan tidak meninggalkan job spesifikasi yang dibutuhkan sebab dengan job spesifikasi yang dibutuhkan sangat relevan maka apa yang kita inginkan akan dapat terpenuhi.
  3. Dokumentasikan prosedur kerja menjadi SOP (Standard operating procedure) yang baku sehingga pekerjaan dapat terpola dengan sistematis sehingga mengurangi idle time yang panjang di dalam aktivitas setiap jabatan dalam organisasi.
  4. Buatlah format-format penghubung yang bermanfaat untuk siapa yang bertangung jawab terhadap suatu proses, siapa yang mengarsipkan data-data  input – proses dan output dalam perusahaan, dan siapa yang menjadi reprentatif dalam setiap sub proses-sub proses dalam organisasi bisnis.
  5. Implant sebuah sistem informasi (software) yang cukup memadai sehingga semua data input – proses dan output dapat terdata dan dilaksanakan dengan efisien. Untuk yang bagian ini informasi lebih lanjut dapat melihatnya di langkah sukses menerapkan software dan langkah sukses memilih software .

Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi pembaca. Apabila banyak hal masih belum terdapat dalam artikel ini silahkan menghubungi 0818521172 atau email ke : groedu@gmail.com.