Cito Mall, Jl. A. Yani 288, Lantai UG Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya
081-252982900
groedu@gmail.com

4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PORSENTASE TURNOVER PERUSAHAAN MANUFAKTUR

The Best consultant business in Surabaya

4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PORSENTASE TURNOVER PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Mempertahankan tenaga kerja yang kuat di dunia Manufaktur 4.0 menjadi semakin sulit karena berbagai faktor. Memahami masalah ini adalah langkah pertama untuk menyembuhkan masalah retensi Anda.

1. Persepsi pekerja yang rendah
Berkurangnya persepsi tentang bagaimana rasanya bekerja di industri manufaktur telah mempersulit untuk menarik karyawan baru dan mempertahankan yang sekarang. Dan tenaga kerja yang tersebar dan sering terputus membuat sulit untuk mengetahui persepsi pekerja dan memahami apa yang salah. Beberapa pekerja merasa dibayar rendah, sementara yang lain berharap pekerjaannya tidak terlalu monoton dan berulang.
Sudah menjadi tugas wajib bagi pimpinan manufaktur untuk mengubah narasi seputar bagaimana persepsi bekerja di bidang manufaktur. Para pemimpin wajib mengambil tindakan untuk membuat pekerjaan menjadi lebih baik setiap hari.

2. Kurangnya komunikasi kepemimpinan
Karyawan perlu memahami apa yang terjadi di dalam organisasi dan mengapa. Ketika karyawan tidak memahami tujuan di balik perubahan, mereka kurang menerima, menjadi cemas, dan mengisi kekosongan itu sendiri.
Tetapi dengan banyaknya shift dan pemimpin yang tersebar di berbagai lokasi, sulit bagi para pemimpin untuk berkomunikasi secara memadai. Faktanya, hanya 65% karyawan di bidang manufaktur yang memahami “mengapa” di balik perubahan organisasi. Dan ini secara aktif menurunkan keterlibatan karyawan.

3. Sedikit kesempatan untuk berkembang
Banyak yang tidak percaya ada banyak peluang untuk pertumbuhan, perkembangan, atau promosi. Mentalitas jam masuk dan keluar membuat pekerja merasa terjebak dan tidak termotivasi untuk berbuat lebih banyak.
Faktanya, kami menemukan bahwa hanya 65% pekerja manufaktur yang melihat peluang pertumbuhan karir untuk diri mereka sendiri dalam peran mereka. Dan kenyataan ini membuat retensi menjadi sulit. Pasangkan ini dengan kebutuhan mendesak bagi organisasi manufaktur untuk meningkatkan dan melatih kembali pekerja mereka untuk masa depan, dan kebutuhan untuk menyediakan peluang pengembangan jelas.

4. Kurangnya pengakuan
Merasa diakui adalah salah satu pendorong utama retensi karyawan. Namun hanya 67% pekerja manufaktur yang merasa mendapatkan pengakuan yang layak mereka dapatkan.
Karena sifat pekerjaan manufaktur, memberikan pengakuan bisa jadi sulit. Tugas sering berulang dan ada banyak shift dengan banyak karyawan yang berbeda. Hal ini membuat sulit untuk memahami ketika karyawan akan melampaui atau ketika kinerja mereka kurang.
Tetapi ketika karyawan tidak merasa dihargai atas upaya mereka, mereka mungkin mencari pengakuan itu di tempat lain, di perusahaan yang berbeda. Paling tidak, pekerja tidak mungkin terus meningkatkan upaya jika pekerjaan mereka tidak diperhatikan.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan hubungi kami dinomor whatsaap 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.