Dalam dunia bisnis yang kian kompetitif, sekadar memiliki produk berkualitas saja belum cukup. Konsumen saat ini dibombardir dengan berbagai pilihan, dan sering kali keputusan pembelian dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap merek atau produk tertentu. Di sinilah pentingnya strategi positioning atau penentuan posisi.

Positioning bukan sekadar teknik pemasaran biasa. Ini adalah seni dan ilmu dalam menciptakan persepsi yang unik, relevan, dan menguntungkan di benak konsumen tentang produk atau jasa yang kita tawarkan. Ketika dilakukan dengan tepat, positioning dapat menjadi pembeda utama di pasar, membentuk loyalitas konsumen, serta mendorong pertumbuhan bisnis secara signifikan.

Apa Itu Penentuan Posisi dalam Pemasaran?

Secara sederhana, penentuan posisi adalah proses strategis untuk menempatkan suatu merek, produk, atau layanan di benak konsumen dengan cara yang berbeda dan lebih menarik dibandingkan dengan pesaing. Positioning menuntut sebuah bisnis untuk memahami dengan jelas keunggulan yang mereka miliki dan bagaimana hal tersebut dapat dikomunikasikan secara efektif kepada target pasar.

Dalam konteks Indonesia, di mana pasar didominasi oleh brand lokal dan global yang bersaing secara ketat, positioning menjadi senjata utama bagi UKM maupun perusahaan besar untuk tetap relevan dan unggul.

Unsur Penting dalam Penentuan Posisi

Agar strategi positioning berhasil, ada empat elemen kunci yang harus diperhatikan:

1. Keunikan (Unique Selling Proposition)

Produk yang sukses di pasar adalah produk yang memiliki keunikan yang jelas. Keunikan ini bisa berasal dari fitur produk, teknologi yang digunakan, cara layanan diberikan, hingga nilai-nilai sosial atau budaya yang melekat dalam brand.

Contoh nyata bisa dilihat pada minuman teh kemasan lokal yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal, seperti penggunaan bahan alami dari daerah tertentu. Ini menciptakan diferensiasi kuat dibandingkan produk sejenis yang mengusung konsep modern atau global.

2. Nilai Tambah

Konsumen saat ini lebih selektif. Mereka tidak hanya mencari produk, tetapi juga manfaat tambahan yang bisa dirasakan secara langsung. Nilai tambah bisa berupa efisiensi waktu, kemudahan penggunaan, keamanan, hingga kontribusi terhadap lingkungan.

Misalnya, layanan laundry yang menawarkan pengambilan dan pengantaran gratis akan lebih menarik dibandingkan layanan konvensional, karena memberikan kenyamanan ekstra bagi konsumen.

3. Persepsi Konsumen

Persepsi merupakan hal yang sangat subjektif, namun sangat menentukan. Konsumen bisa saja memilih produk yang lebih mahal karena merasa bahwa produk tersebut lebih berkualitas, meski kenyataannya tidak selalu demikian.

Membentuk persepsi positif bisa dilakukan melalui branding yang konsisten, testimoni pelanggan, kualitas layanan, hingga visualisasi produk yang menarik.

4. Diferensiasi

Tanpa diferensiasi, produk Anda akan tenggelam di tengah lautan kompetisi. Diferensiasi bukan sekadar tampil beda, tapi menjadi solusi yang lebih tepat untuk kebutuhan konsumen dibandingkan pilihan lain di pasar.

Diferensiasi bisa dibangun dari sisi produk, harga, layanan, hingga pengalaman pelanggan yang diberikan.

Baca juga: Pentingnya Pengembangan Skill bagi Manajer Penjualan

Manfaat Strategi Positioning yang Efektif

Dengan penentuan posisi yang tepat, sebuah bisnis dapat memperoleh beberapa manfaat strategis, antara lain:

• Meningkatkan kesadaran merek (brand awareness)
  Produk atau jasa Anda akan lebih mudah dikenali dan diingat oleh konsumen.
• Membangun loyalitas pelanggan
  Ketika konsumen merasa bahwa sebuah merek benar-benar mewakili kebutuhan dan nilai mereka, maka mereka cenderung untuk terus menggunakan produk tersebut.
• Mempermudah proses komunikasi pemasaran
  Dengan positioning yang jelas, semua aktivitas promosi menjadi lebih terarah dan relevan.
• Meningkatkan pangsa pasar
  Posisi yang kuat di benak konsumen akan mendorong lebih banyak orang untuk memilih produk Anda dibandingkan kompetitor.

Contoh Penerapan Positioning di Indonesia

Banyak brand lokal Indonesia yang sukses menerapkan strategi positioning. Salah satunya adalah brand kosmetik yang mengusung produk halal dan alami, yang menargetkan konsumen muslimah. Dengan menekankan aspek kehalalan, kealamian bahan, dan kemasan yang modern, brand ini berhasil menciptakan posisi yang kuat di pasar lokal dan ekspansi ke beberapa negara tetangga.

Contoh lain adalah waralaba makanan cepat saji yang menyajikan menu dengan cita rasa khas Indonesia. Alih-alih meniru konsep makanan barat, mereka fokus menyajikan ayam goreng dengan sambal khas nusantara, sehingga lebih dekat di hati konsumen lokal.

Langkah-Langkah Membangun Positioning yang Tepat

Untuk membangun strategi penentuan posisi yang efektif, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Analisis pasar dan kompetitor
   Pahami tren pasar dan cari tahu bagaimana kompetitor memosisikan dirinya.
2. Identifikasi kekuatan unik bisnis Anda
   Temukan keunggulan yang bisa dibangun menjadi pembeda yang kuat.
3. Kenali target audiens secara mendalam
   Semakin Anda memahami kebutuhan, perilaku, dan harapan konsumen, semakin mudah untuk membentuk persepsi yang sesuai.
4. Rumuskan pesan utama (brand message)
   Sampaikan nilai utama produk Anda secara singkat, jelas, dan menarik.
5. Konsistensi dalam implementasi
   Semua elemen bisnis, mulai dari logo, iklan, media sosial, hingga pelayanan, harus mendukung posisi yang ingin Anda bangun.

Penutup

Positioning bukan pekerjaan sekali jadi. Ini adalah proses jangka panjang yang menuntut konsistensi, kreativitas, dan pemahaman mendalam terhadap konsumen. Dengan positioning yang tepat, bisnis Anda akan memiliki fondasi yang kuat untuk tumbuh, bersaing, dan memenangkan hati pelanggan di tengah kompetisi yang makin ketat.

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk menyusun strategi positioning atau pemasaran produk Anda secara lebih profesional dan terarah, hubungi kami sekarang juga melalui WhatsApp di 0818521172. Tim kami siap membantu Anda menciptakan brand yang menonjol dan relevan di pasar Indonesia.