Cara Memanfaatkan Data Analytics untuk Optimalisasi Sales
Setiap perusahaan perlu melacak penjualan, upaya pemasaran, dan perilaku pelanggannya. Proses pengumpulan data ini relatif mudah, namun tantangan utamanya terletak pada pengolahan dan pemanfaatan data tersebut. Informasi yang terkandung dalam data perusahaan berpotensi meningkatkan penjualan, tetapi hal ini hanya dapat terwujud jika perusahaan mampu menginterpretasi dan mengaplikasikannya secara efektif. Meskipun data merupakan aset berharga, banyak perusahaan yang gagal mengoptimalkannya. Kesulitan dalam memahami data seringkali menyebabkan pengulangan kesalahan dan penurunan potensi penjualan.
Pengumpulan Data Analitik
Data dapat diperoleh melalui berbagai saluran, terutama jika perusahaan memiliki situs web. Sistem analitik seperti Google Analytics dapat digunakan untuk mengumpulkan data secara otomatis. Tantangan utama terletak pada interpretasi data yang seringkali berupa deretan angka dan grafik yang sulit dipahami oleh non-spesialis. Meskipun informasi tersedia dengan mudah, penggunaannya untuk meningkatkan penjualan masih menjadi kendala utama.
Data analitik sebenarnya mengandung informasi yang jauh lebih berharga daripada yang terlihat sekilas. Data ini dapat mengungkapkan berbagai aspek, termasuk:
- Halaman yang paling sering dikunjungi
- Durasi kunjungan pengguna
- Kata kunci pencarian yang mengarahkan pengunjung
- Iklan yang mendatangkan trafik
- Persentase pengunjung yang melakukan pembelian
- Frekuensi kunjungan ulang
- Perangkat yang digunakan pengunjung
- Metode pembayaran yang dipilih
- Asal geografis pengunjung
Informasi ini hanyalah sebagian kecil dari data yang dapat diperoleh. Tantangan selanjutnya adalah memanfaatkan data yang kaya ini secara efektif.
Penggunaan Data Analitik
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah memanfaatkannya untuk meningkatkan penjualan. Dengan kemampuan menginterpretasi data atau pengetahuan tentang penerapannya dalam bisnis, perusahaan dapat mengubah data menjadi keuntungan finansial. Berikut adalah sepuluh cara memanfaatkan ilmu data untuk meningkatkan penjualan:
1. Identifikasi Sumber Trafik
Dengan mengetahui asal mula pengunjung, perusahaan dapat meningkatkan visibilitasnya. Data situs web akan menunjukkan sumber trafik dengan jelas. Dengan konfigurasi yang tepat, perusahaan dapat mengidentifikasi posting, iklan, dan publikasi media sosial yang paling efektif. Informasi ini membantu mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Jika blog merupakan sumber utama pengunjung, perusahaan dapat meningkatkan frekuensi posting.
2. Identifikasi Titik Lemah Corong Penjualan
Analisis data dapat mengidentifikasi tahap corong penjualan di mana sebagian besar pengunjung meninggalkan situs. Dengan mengidentifikasi masalah ini, perusahaan dapat mencari solusi. Langkah pertama dalam membangun corong penjualan yang efektif adalah memahami kebutuhan pelanggan.
Corong penjualan dirancang untuk menarik minat audiens yang luas. Setelah masuk ke dalam corong, biasanya melalui pendaftaran buletin email, perilaku pengunjung dapat dilacak. Corong penjualan umumnya dimulai dengan penawaran sesuatu yang gratis, seperti kursus email, e-book, pembaruan, atau diskon khusus untuk pembelian pertama. Penting untuk menguji opsi mana yang paling efektif dalam menarik pembeli potensial.
Selanjutnya, corong penjualan menargetkan audiens yang lebih spesifik dari kelompok awal yang telah mendaftar. Secara bertahap, audiens dipersempit melalui penawaran yang berbeda hingga tersisa hanya pembeli. Metode penjualan ini telah terbukti efektif selama bertahun-tahun, baik dalam dunia digital maupun non-digital. Penting untuk melacak setiap tahap proses untuk memastikan hasil terbaik.
Corong penjualan yang ideal akan menyaring pengunjung yang hanya tertarik dengan penawaran gratis. Jika terjadi penurunan jumlah calon pembeli pada tahap awal corong, terdapat masalah yang perlu diatasi. Data dapat membantu mengidentifikasi titik lemah ini dan memberikan solusi. Dengan mengetahui tahap keluarnya pelanggan dari corong penjualan, perusahaan dapat melakukan perbaikan yang diperlukan.
Dalam beberapa kasus, kegagalan corong penjualan disebabkan oleh penargetan pelanggan yang salah. Sekali lagi, data yang dikumpulkan dapat membantu menentukan apakah perlu menyesuaikan metode penargetan. Penting untuk terus menguji semua metode pemasaran untuk mengidentifikasi opsi yang paling efektif dalam mendatangkan pelanggan membayar.
3. Identifikasi Akun dengan Volume Rendah
Banyak pelanggan membuka akun tetapi jarang melakukan pembelian. Dengan mengidentifikasi akun yang tidak aktif atau memiliki volume pembelian kecil, perusahaan dapat menerapkan strategi promosi khusus untuk mendorong peningkatan pembelian. Informasi ini hanya bermanfaat jika perusahaan dapat membedakan antara akun pembeli dengan volume rendah dan akun lainnya.
Seringkali, dorongan kecil seperti kupon atau diskon dapat meningkatkan volume pembelian pelanggan dengan aktivitas rendah. Dengan fokus yang tepat, pelanggan ini berpotensi menjadi pelanggan tetap. Melalui penyesuaian produk dan penawaran berdasarkan informasi akun, perusahaan dapat menargetkan segmen pelanggan secara lebih spesifik. Misalnya, pelanggan dengan kategori usia anak dapat diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan usia anak (remaja, prasekolah, sekolah dasar, bayi) untuk memberikan rekomendasi pembelian yang sesuai.
Selain itu, informasi ini dapat digunakan untuk tindak lanjut melalui email atau pemberitahuan dengan rekomendasi pembelian tambahan. Pelanggan yang pernah melakukan pembelian memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melakukan pembelian ulang.
4. Pastikan Kompatibilitas
Memahami bagaimana pelanggan mengakses situs web sangat penting. Jika sebagian besar pengunjung menggunakan ponsel pintar, situs web harus kompatibel dengan tampilan mobile. Demikian pula, jika sebagian besar menggunakan komputer dengan browser Firefox, kompatibilitas dengan browser tersebut diperlukan. Identifikasi browser dan perangkat yang paling sering digunakan oleh pelanggan merupakan langkah awal.
Pengalaman buruk saat mengakses situs web yang tidak kompatibel dengan perangkat atau browser dapat membuat pengunjung meninggalkan situs. Hal serupa juga terjadi pada pelanggan Anda. Dengan mengetahui preferensi pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan aksesibilitas situs web dan mempermudah proses pembelian.
5. Fokuskan Produk atau Jasa yang Ditawarkan
Data penjualan dapat mengidentifikasi produk atau jasa dengan penjualan terbaik. Dalam bisnis berskala besar atau sibuk, penentuan fokus dapat menjadi tantangan. Dengan mengetahui produk unggulan, perusahaan dapat menghilangkan produk atau jasa yang tidak menguntungkan.
Manfaatkan sistem analitik untuk menciptakan situs web yang lebih efisien. Tempatkan produk terlaris di halaman utama dan pindahkan produk dengan penjualan rendah ke halaman obral atau pembersihan stok. Menjaga stok produk yang tidak laku tidak efisien, sehingga fokus pada produk populer menjadi penting.
Ruang yang tersedia setelah eliminasi produk tidak laku dapat dimanfaatkan untuk produk baru yang dibutuhkan pelanggan. Data akan menunjukkan kebutuhan pelanggan, yang sering kali juga disampaikan melalui permintaan langsung.
6. Perbaiki Penawaran
Program data, jika dikonfigurasi dengan benar, dapat memberikan informasi dari pelanggan. Survei juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data tambahan dan menentukan produk atau jasa yang perlu ditingkatkan. Jika pelanggan meminta gaya atau warna produk yang berbeda atau bahkan produk yang sepenuhnya baru, informasi ini harus ditindaklanjuti. Memenuhi keinginan pelanggan akan meningkatkan penjualan.
Interpretasi data yang akurat sangat penting. Perusahaan perlu memastikan bahwa perbaikan dilakukan berdasarkan permintaan mayoritas pelanggan. Permintaan dari satu pelanggan mungkin tidak cukup untuk membenarkan penambahan produk baru. Meskipun demikian, data tetap menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat.
7. Membentuk Kemitraan untuk Kuntungan
Kerjasama bisnis (joint venture) sangat populer di kalangan perusahaan dan dapat membantu menjangkau audiens baru. Namun, perusahaan perlu membuktikan memiliki audiens dan trafik yang menarik minat mitra potensial. Aspek ini menjadi salah satu pertimbangan utama dalam proposal kerjasama. Dalam hal ini, tidak hanya data perusahaan sendiri yang penting, tetapi juga data mitra potensial.
Kerjasama bisnis memungkinkan penggabungan sumber daya dan keahlian. Selain itu, kerjasama dapat menghemat biaya melalui penggabungan upaya periklanan atau penawaran iklan gratis kepada audiens masing-masing. Model ini efektif baik untuk bisnis besar maupun kecil, terutama antara perusahaan dengan skala yang sebanding. Perbandingan data trafik dan penjualan merupakan salah satu metode terbaik untuk menilai kesetaraan ukuran perusahaan.
8. Mempersempit Target Pemasaran
Return on investment (ROI) merupakan faktor penting dalam pemasaran. Menghabiskan anggaran untuk promosi produk yang tidak laku sama sekali tidak efektif. Oleh karena itu, pelacakan setiap iklan sangat penting untuk mengidentifikasi iklan yang berhasil. Banyak perusahaan hanya melacak platform asal trafik, padahal identifikasi iklan terbaik diperlukan untuk menghindari pemborosan anggaran. Keakuratan dalam pemasaran dapat ditingkatkan dengan data yang memadai.
Iklan yang efektif dihasilkan melalui pengujian berulang. Uji A/B dapat digunakan untuk membandingkan kinerja berbagai gaya dan teks iklan. Data hasil pengujian akan menunjukkan jenis iklan yang paling efektif pada platform tertentu, memungkinkan optimalisasi kampanye pemasaran secara berkelanjutan. Hal ini berpotensi meningkatkan penjualan dan efektivitas pemasaran secara keseluruhan.
9. Meningkatkan Penjualan Susulan
Pelanggan yang pernah melakukan pembelian memiliki kemungkinan tinggi untuk melakukan pembelian ulang. Informasi ini dapat digunakan untuk menawarkan produk khusus kepada pelanggan tetap. Selain itu, perusahaan dapat menawarkan produk serupa atau komplementer dengan pembelian sebelumnya. Alih-alih menunggu inisiatif dari pelanggan, perusahaan dapat proaktif dalam menawarkan produk dengan alasan yang kuat untuk melakukan pembelian ulang.
Pelanggan tetap cenderung menjadi pelanggan tetap. Mereka telah melewati tahap membangun kepercayaan yang diperlukan untuk pelanggan baru. Pelanggan ini menyadari nilai dan layanan yang diberikan oleh perusahaan, sehingga lebih mudah mendorong pembelian berulang dibandingkan mencari pelanggan baru. Selain itu, upaya pemasaran untuk pelanggan tetap umumnya lebih murah karena akses informasi kontak yang sudah ada. Pelanggan yang puas juga cenderung merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.
10. Memprediksi Perilaku Pelanggan
Memahami perilaku pelanggan saat mengunjungi situs web merupakan informasi berharga. Dengan data yang tepat dan kemampuan interpretasi yang baik, perusahaan dapat memprediksi tindakan pelanggan. Amazon adalah contoh sukses dalam pemanfaatan data untuk merekomendasikan produk berdasarkan produk yang dilihat atau dibeli oleh pelanggan.
Setiap perusahaan dapat menggunakan data yang dikumpulkan untuk memprediksi perilaku pelanggan dan meningkatkan penjualan. Dengan memahami keinginan dan minat pelanggan, perusahaan dapat memberikan rekomendasi produk. Meskipun tidak dapat meniru skala rekomendasi seperti Amazon, perusahaan dapat memberikan saran yang efektif untuk meningkatkan penjualan.
Tidak melacak data secara menyeluruh berarti kehilangan informasi penting bagi bisnis. Bahkan jika data dikumpulkan, pemanfaatan yang optimal tetap menjadi tantangan. Interpretasi data seringkali membutuhkan keahlian khusus. Oleh karena itu, kehadiran ahli data dalam tim dapat membantu memahami dan memanfaatkan informasi yang terkumpul secara efektif. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.