Cito Mall, Jl. A. Yani 288, Lantai UG Blok US 23, No. 3 & 5, Surabaya
081-252982900
groedu@gmail.com

Merekrut Karyawan Pertama untuk Startup: Delapan Posisi Kunci

The Best consultant business in Surabaya

Merekrut Karyawan Pertama untuk Startup: Delapan Posisi Kunci

Setelah berhasil mewujudkan impian kewirausahaan dengan menciptakan produk atau layanan serta mendirikan bisnis, tahap selanjutnya adalah merekrut karyawan saat bisnis mulai menghasilkan pendapatan dan menunjukkan peluang pertumbuhan.

Meskipun mungkin terdapat dorongan kuat untuk segera memperkuat tim, penting untuk melakukan seleksi calon karyawan secara teliti. Kebutuhan dan anggaran bisnis akan menentukan peran yang harus diisi, namun setiap karyawan yang direkrut harus memiliki beberapa kualitas penting seperti fleksibilitas, semangat, dan dapat dipercaya. Artikel ini akan menyoroti delapan posisi kunci yang perlu diprioritaskan dalam proses rekrutmen serta memberikan tips untuk menemukan anggota tim yang tepat bagi usaha baru Anda.

Delapan Peran Krusial dalam Startup yang Perlu Diisi

Setelah memulai sebuah bisnis, terdapat beberapa peran penting yang sebaiknya segera diisi. Berikut adalah delapan posisi krusial yang menjadi fokus dalam proses rekrutmen awal.

1. CEO dan Chief Operations Officer (COO)

CEO dan COO merupakan dua pilar utama dalam sebuah bisnis. CEO umumnya memiliki pandangan strategis, menentukan arah, visi, dan budaya perusahaan. Sebaliknya, COO berfokus pada operasional sehari-hari yang menjamin kelangsungan bisnis.

Meskipun dapat direkrut dari eksternal, peran-peran tingkat C ini seringkali diemban oleh pendiri perusahaan itu sendiri. Tierra Wilson, co-founder dan CMO dari Lovely Impact, menyarankan untuk memulai sebagai CEO sebelum melakukan rekrutmen. Jika Anda dan rekan pendiri telah siap mengambil tanggung jawab tersebut, prioritaskan rekrutmen tujuh posisi berikut.

2. Manajer Produk

Manajer produk menjadi ujung tombak dalam segala hal terkait produk. Mereka bertanggung jawab atas strategi, visi, dan pengembangan produk. Biasanya berkolaborasi dengan tim teknik dan pemasaran untuk menciptakan serta memasarkan produk.

Seringkali, pendiri bertindak sebagai manajer produk awal dalam sebuah startup. Mereka memiliki keterikatan kuat terhadap produk atau layanan sehingga cenderung enggan merekrut posisi ini. Namun, ketika kondisi finansial memungkinkan, kehadiran manajer produk dapat memberikan dampak signifikan.

Dengan adanya manajer produk, pendiri dapat lebih fokus mengevaluasi pelatihan dan dokumentasi dalam rangka persiapan pengalihan tugas spesifik. Hal ini juga membebaskan waktu bagi pendiri untuk berkonsentrasi pada pertumbuhan dan pencapaian tujuan bisnis.

3. Gabungan Chief Technology Officer (CTO) dan Wakil Presiden Teknik

Sumber daya manusia yang ahli dalam teknologi dan pengembangan sangat krusial bagi kesuksesan bisnis, terutama untuk startup teknologi. Meskipun dapat memanfaatkan jasa freelancer untuk pengembangan frontend dan backend serta dukungan teknis online, memiliki anggota internal yang memimpin sektor ini sangat bermanfaat. Ketika tim berkembang, peran ini dapat dibagi menjadi dua posisi terpisah.

“Memiliki seseorang dengan kemampuan menentukan solusi terbaik untuk bisnis, serta mengawasi integrasi dan pengelolaan berbagai sistem, sangat penting,” jelas Sue Andrews, konsultan bisnis dan sumber daya manusia (SDM) di KIS Finance. “Mereka perlu mempertimbangkan segala aspek, mulai dari perangkat keras, perangkat lunak, hingga teknologi mobile.”

Andrews menambahkan bahwa anggota tim ini juga dapat mengambil inisiatif dalam membangun kehadiran online melalui pengembangan situs web yang efektif. Tanggung jawab ini dapat dibagi bersama manajer pemasaran.

4. Gabungan Chief Marketing Officer (CMO) dan Manajer Komunitas

Anggota tim ini akan fokus pada pelanggan dan persepsi mereka terhadap produk atau layanan. Andrews menekankan pentingnya merekrut ahli dengan keahlian pemasaran usaha kecil yang mumpuni dan keterampilan promosi untuk memastikan visi perusahaan menjangkau target pasar yang tepat.

“Carilah manajer pemasaran yang memiliki kemampuan serba bisa,” saran Wilson. “Sampai perusahaan mampu berkembang, mereka harus dapat menulis konten, mendesain materi promosi, membuat halaman arahan, menjalankan kampanye iklan, dan mengelola pemasaran media sosial.”

Individu ini harus fokus pada keterlibatan pelanggan dengan memahami target audiens. Mereka juga dapat berperan sebagai manajer komunitas sementara untuk menjaga hubungan positif antara bisnis dan pelanggan. Anggota tim ini akan bekerja sama dengan manajer produk untuk mengintegrasikan umpan balik pelanggan ke dalam pengembangan produk.

5. Manajer Penjualan

Anggota tim ini berfokus pada generasi lead baru dan mendatangkan pendapatan bagi perusahaan. Ini adalah peran krusial karena pemilik usaha kecil yang menguasai penjualan cenderung bertahan lebih lama.

“Rekrut tenaga penjualan atau manajer penjualan yang luar biasa, kemudian gunakan pendapatan yang dihasilkan untuk merekrut lebih banyak orang,” saran Wilson. “Ini mungkin posisi tersulit untuk diisi, tetapi sepadan dengan waktu dan upaya untuk mendapatkan orang yang tepat.”

Manajer penjualan yang terampil dengan pengalaman di industri terkait biasanya tidak membutuhkan banyak pelatihan untuk menghasilkan lead dan mendorong penjualan bagi usaha Anda.

6. Chief Financial Officer (CFO)

Para ahli sering merekomendasikan startup untuk mengalihdayakan peran akuntansi dan keuangan. Namun, jika mampu merekrut CFO, startup akan mendapat manfaat dari keahlian mereka dalam memperoleh pinjaman bank dan pengelolaan keuangan lainnya.

“Adanya anggota tim yang bertanggung jawab atas keuangan dan memiliki perhatian terhadap detail untuk mengelola semua aspek keuangan perusahaan sangat penting,” ujar Andrews. “Pada tahap awal, ini mencakup hal-hal besar seperti mengamankan pinjaman bank dan sewa tempat, hingga kebutuhan sehari-hari seperti membayar pemasok dan mengelola kas kecil.”

7. Manajer Pengembangan Bisnis

Manajer pengembangan bisnis memiliki kesamaan dengan manajer penjualan tetapi berfokus pada pertumbuhan bisnis dari perspektif pemasaran dan penjualan. Misalnya, profesional ini mungkin fokus membangun hubungan dengan bisnis lain untuk meningkatkan pendapatan dan potensi pertumbuhan.

Manajer pengembangan bisnis yang baik mengidentifikasi peluang bisnis baru dalam organisasi dan dengan perusahaan lain. Mereka mempertimbangkan pasar baru, area ekspansi potensial, kemitraan baru, cara menjangkau pasar yang ada, dan cara menarik pelanggan target.  

Sebagai contoh, pesaing mungkin menawarkan produk atau layanan yang belum dipertimbangkan. Manajer pengembangan bisnis akan mencari cara untuk mengikuti penawaran mereka dan menonjolkan keunggulan merek Anda.

8. Perwakilan Pelanggan

Setiap bisnis membutuhkan solusi layanan pelanggan yang efektif. Membangun hubungan positif dengan pelanggan merupakan fondasi merek Anda.

Tidak peduli seberapa bagus produk atau layanan Anda, jika bisnis tidak berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan, reputasi akan terpengaruh. Oleh karena itu, mengisi posisi perwakilan pelanggan sesegera mungkin sangat penting.

Dengan mengisi peran-peran ini, Anda membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan bisnis Anda.

Menemukan Talenta yang Tepat untuk Startup

Setiap karyawan baru dapat memberikan dampak signifikan terhadap sebuah startup, sehingga pemilihan karyawan yang tepat menjadi sangat penting. Rekomendasi dari mulut ke mulut merupakan cara terbaik untuk menemukan anggota tim awal, menurut Andrews. Jalinlah koneksi dengan kolega, teman, dan jaringan alumni untuk menemukan kandidat pertama.

Jika pendekatan ini tidak membuahkan hasil yang diinginkan, agen rekrutmen spesialis dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memastikan Anda menemukan individu dengan keterampilan dan pengalaman yang sesuai kebutuhan. Agen yang baik memiliki jaringan di pasar yang relevan dan dapat membantu menemukan staf yang berkualitas dan cocok.

Peran-peran awal dalam sebuah startup sangat krusial karena individu-individu ini turut membentuk budaya perusahaan. Karyawan baru berpotensi memperkuat hubungan internal antar anggota tim serta hubungan eksternal dengan vendor, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Tanpa mengisi peran-peran penting ini, perusahaan akan kehilangan arah dan kepemimpinan yang kuat.

Saat merekrut, penting untuk memulai dari posisi puncak dan memperluas tim sesuai dengan ketersediaan sumber daya. Dalam mengisi posisi-posisi kunci, pertimbangkan tujuan dan nilai bisnis Anda untuk menemukan kecocokan yang lebih baik serta fokus pada keterampilan dan kualitas yang Anda cari pada karyawan.

Bekerja di sebuah startup berbeda dengan bekerja di perusahaan yang sudah mapan. Startup seringkali terbatas dalam sumber daya dan cenderung tumbuh serta berubah dengan cepat. Oleh karena itu, tanggung jawab sehari-hari karyawan seringkali berkembang seiring waktu. Startup sebaiknya mempekerjakan karyawan multitalenta yang fleksibel dan siap mengambil proyek baru sesuai kebutuhan. Karena sifatnya yang tidak dapat diprediksi, karyawan startup harus mampu berkembang dalam lingkungan yang terus berubah, bukan mencari rutinitas dan stabilitas.

Karena masih dalam tahap pertumbuhan dan belum memiliki karyawan untuk setiap peran, karyawan startup biasanya mengisi lebih dari satu posisi. Kondisi ini memiliki sejumlah keuntungan dan keterbatasan. Beberapa keuntungan dari memiliki karyawan yang mengisi beberapa peran antara lain: penghematan biaya tenaga kerja, pemahaman karyawan terhadap berbagai aspek bisnis, dan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan masalah di berbagai bidang bisnis.

Namun, ada juga beberapa keterbatasan, seperti risiko kelelahan karyawan akibat beban kerja yang berlebihan, kemungkinan karyawan melakukan tugas yang tidak disukai atau tidak memiliki pelatihan, serta penurunan produktivitas akibat sering berganti peran atau mempelajari tugas baru.

Beberapa peran dapat dialihdayakan kepada pekerja lepas dan layanan eksternal. Para ahli menyarankan pemilik bisnis untuk segera mengalihdayakan segala sesuatu yang bukan merupakan keahlian utama mereka. Beberapa peran umum yang sering dialihdayakan oleh startup meliputi akuntan dan penasihat keuangan, pekerja administratif, penasihat hukum, penulis konten dan ahli pemasaran digital, spesialis SDM dan penggajian, serta pengembang, perancang, dan programmer web.

Sebagai aturan umum, setiap pekerjaan yang penting bagi bisnis inti harus diisi secara internal, sedangkan pekerjaan yang tidak penting dapat dialihdayakan. Seiring pertumbuhan tim, Anda dapat membawa layanan tambahan ini ke dalam perusahaan.

Rekrut dengan Cermat, Bukan Cepat

Pertumbuhan bisnis yang cepat memang menggiurkan, namun proses perekrutan tidak boleh terburu-buru. Karyawan yang tepat sejak awal akan menjadi fondasi kuat bagi pengembangan budaya perusahaan, merek, dan tujuan bisnis jangka panjang. Identifikasi kebutuhan peran secara cermat, sertakan dalam perencanaan strategis bisnis, dan lakukan perekrutan berdasarkan kebutuhan tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tahap awal perekrutan merupakan investasi penting dalam membangun pondasi budaya perusahaan yang solid. Proses yang dilakukan secara cermat dan selektif akan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan keberhasilan bisnis di masa depan.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.