Perputaran Piutang: Apa Itu dan Bagaimana Meningkatkannya?
Perputaran piutang adalah salah satu indikator penting bagi bisnis Anda. Rasio ini mengukur seberapa cepat Anda dapat mengubah invoice menjadi kas. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik kinerja bisnis Anda dalam mengelola piutang dan arus kas. Namun, bagaimana cara menghitung dan meningkatkan perputaran piutang? Artikel ini akan menjelaskan secara singkat apa itu perputaran piutang, cara menghitungnya, dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatannya.
Apa Itu Perputaran Piutang?
Perputaran piutang adalah rasio yang dibagi antara penjualan kredit dengan rata-rata piutang. Rasio ini menunjukkan berapa kali perusahaan dapat menagih piutangnya dalam satu periode. Rumus perputaran piutang adalah sebagai berikut:
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit/Rata-Rata Piutang
Rata-rata piutang adalah jumlah piutang awal ditambah jumlah piutang akhir dibagi dua. Penjualan kredit adalah jumlah penjualan yang dilakukan dengan syarat pembayaran tertentu, misalnya 30 hari, 60 hari, atau 90 hari.
Contoh: Perusahaan A memiliki penjualan kredit sebesar Rp 100 juta, piutang awal sebesar Rp 20 juta, dan piutang akhir sebesar Rp 30 juta. Maka, perputaran piutang perusahaan A adalah:
Perputaran Piutang = Rp100 juta / ((Rp20 juta+Rp30 juta)/2) = 4
Artinya, perusahaan A dapat menagih piutangnya sebanyak empat kali dalam satu periode.
Bagaimana Meningkatkan Perputaran Piutang?
Perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat menagih piutangnya dengan cepat dan efisien. Hal ini berdampak positif pada arus kas dan likuiditas perusahaan. Namun, bagaimana cara meningkatkan perputaran piutang? Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatannya:
- Efisiensi Penagihan: Semakin efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya, semakin cepat perputaran piutang. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi penagihan dengan cara membuat sistem penagihan yang teratur, memberikan insentif kepada pelanggan yang membayar tepat waktu, dan menindaklanjuti piutang yang lewat jatuh tempo.
- Pengelolaan Piutang: Perputaran piutang juga dipengaruhi oleh cara perusahaan mengelola piutangnya. Perusahaan dapat mengukur tingkat efisiensi manajemen piutangnya dengan cara menganalisis rasio perputaran piutang secara berkala. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui apakah ada masalah dalam piutangnya, seperti piutang bermasalah, piutang macet, atau piutang tak tertagih. Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, misalnya dengan melakukan penyesuaian, penghapusan, atau penjualan piutang.
- Peningkatan Penjualan Tunai: Perputaran piutang juga terkait dengan jumlah penjualan tunai yang diterima oleh perusahaan. Semakin tinggi penjualan tunai, semakin rendah piutang yang dimiliki perusahaan. Hal ini berarti perusahaan dapat mengembalikan uangnya dengan cepat dan meningkatkan kondisi likuiditasnya. Perusahaan dapat meningkatkan penjualan tunai dengan cara menawarkan diskon, promosi, atau fasilitas pembayaran yang mudah kepada pelanggan.
- Pengurangan Risiko: Perputaran piutang yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko tinggi dalam piutangnya. Risiko ini dapat berupa piutang yang tidak dapat ditagih, piutang yang lewat jatuh tempo, atau piutang yang bermasalah. Perusahaan dapat mengurangi risiko ini dengan cara melakukan evaluasi kredit kepada pelanggan, menetapkan batas kredit yang sesuai, dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap piutang.
Kesimpulan
Perputaran piutang adalah rasio yang mengukur seberapa cepat perusahaan dapat mengubah invoice menjadi kas. Rasio ini penting bagi bisnis Anda karena berhubungan dengan arus kas dan likuiditas perusahaan. Anda dapat meningkatkan perputaran piutang Anda dengan cara meningkatkan efisiensi penagihan, pengelolaan piutang, penjualan tunai, dan pengurangan risiko. Dengan demikian, Anda dapat meningkatkan kinerja bisnis Anda dan mencapai tujuan Anda.