Tips Memilih Alat Pelindung Diri (APD) yang Sesuai dengan Jenis Pekerjaan
Alat pelindung diri (APD) adalah perlengkapan yang wajib digunakan oleh pekerja untuk melindungi diri dari bahaya yang terkait dengan pekerjaannya. APD dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan, cedera, atau gangguan kesehatan akibat paparan bahan kimia, debu, gas, api, radiasi, suara, tekanan udara, atau benda tajam.
Namun, tidak semua APD cocok untuk setiap jenis pekerjaan. Setiap pekerja harus memilih dan menggunakan APD yang sesuai dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerjanya. Selain itu, pekerja juga harus memperhatikan kualitas, kenyamanan, dan cara penggunaan APD agar dapat memberikan perlindungan yang optimal.
Berikut adalah beberapa tips memilih alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan jenis pekerjaan:
1. Kenali potensi bahaya yang ada di tempat kerja
Sebelum memilih APD, Anda harus mengetahui potensi bahaya yang ada di tempat kerja Anda. Anda bisa melakukan inventarisasi atau observasi untuk mengidentifikasi sumber-sumber bahaya dan tingkat risikonya. Anda juga bisa berkonsultasi dengan tim K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) atau atasan Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
2. Pilih APD yang sesuai dengan fungsi dan standar yang berlaku
Setelah mengetahui potensi bahaya yang ada di tempat kerja Anda, Anda harus memilih APD yang sesuai dengan fungsi dan standar yang berlaku. Fungsi APD adalah untuk melindungi bagian tubuh tertentu dari bahaya tertentu.
Misalnya, helm untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan, kacamata atau face shield untuk melindungi mata dan wajah dari percikan bahan kimia atau benda kecil, ear plug atau ear muff untuk melindungi telinga dari polusi suara atau tekanan udara, masker atau respirator untuk melindungi saluran pernapasan dari paparan zat berbahaya, sarung tangan untuk melindungi tangan dari luka atau iritasi kulit, sepatu bot atau safety shoes untuk melindungi kaki dari benda tajam atau panas.
Standar APD adalah ketentuan atau persyaratan yang harus dipenuhi oleh APD agar dapat memberikan perlindungan yang cukup dan aman bagi pekerja. Standar APD dapat berupa standar nasional (SNI), standar internasional (ISO), atau standar perusahaan. Anda harus memastikan bahwa APD yang Anda pilih telah memenuhi standar yang berlaku dan memiliki label atau sertifikat yang sah.
3. Pastikan APD yang dipilih memiliki ukuran yang pas, nyaman dikenakan, tidak mudah rusak, dan suku cadangnya mudah ditemukan
Selain fungsi dan standar, Anda juga harus memperhatikan ukuran, kenyamanan, ketahanan, dan ketersediaan suku cadang APD yang Anda pilih. Ukuran APD harus pas dengan ukuran tubuh Anda agar tidak terlalu longgar atau sempit. Kenyamanan APD harus sesuai dengan kondisi lingkungan kerja Anda agar tidak menyebabkan rasa panas, gatal, sesak, atau alergi. Ketahanan APD harus cukup kuat agar tidak mudah rusak akibat penggunaan atau paparan bahaya. Ketersediaan suku cadang APD harus mudah ditemukan agar dapat diganti secara berkala jika sudah rusak atau habis masa pakainya.
4. Periksa kondisi APD sebelum dan sesudah digunakan, bersihkan dan simpan di tempat yang aman dan kering
Sebelum menggunakan APD, Anda harus memeriksa kondisi APD apakah masih layak pakai atau tidak. Anda harus memastikan bahwa tidak ada kerusakan, kotoran, atau keausan pada APD. Jika ada, Anda harus mengganti dengan APD yang baru atau memperbaikinya terlebih dahulu. Sesudah menggunakan APD, Anda harus membersihkan dan menyimpannya di tempat yang aman dan kering. Anda harus menghindari menyimpan APD di tempat yang terkena sinar matahari langsung, lembap, atau bercampur dengan bahan kimia.
5. Ganti APD secara berkala jika sudah rusak atau habis masa pakainya
APD tidak bisa digunakan selamanya. APD memiliki masa pakai yang terbatas dan bergantung pada frekuensi penggunaan, intensitas paparan bahaya, dan cara perawatan. Anda harus mengganti APD secara berkala jika sudah rusak atau habis masa pakainya. Anda bisa mengecek tanggal kadaluarsa atau indikator kerusakan pada APD. Anda juga bisa mengikuti jadwal penggantian yang ditetapkan oleh tim K3 atau atasan Anda.
6. Ikuti pelatihan dan instruksi penggunaan APD dengan benar dan disiplin
Untuk dapat menggunakan APD dengan benar dan efektif, Anda harus mengikuti pelatihan dan instruksi penggunaan APD yang diberikan oleh tim K3 atau atasan Anda. Anda harus memahami cara memakai, melepas, membersihkan, menyimpan, dan memelihara APD. Anda juga harus mengetahui fungsi, manfaat, risiko, dan batasan APD. Anda harus menggunakan APD dengan benar dan disiplin sesuai dengan prosedur yang berlaku. Anda tidak boleh mengubah, memodifikasi, atau menambahkan sesuatu pada APD tanpa izin.
7. Laporkan kepada atasan atau tim K3 jika ada masalah atau kebutuhan khusus terkait dengan penggunaan APD
Jika Anda mengalami masalah atau kebutuhan khusus terkait dengan penggunaan APD, seperti rasa sakit, tidak nyaman, alergi, kerusakan, kehilangan, atau kekurangan APD, Anda harus segera melaporkannya kepada atasan atau tim K3 Anda. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau gangguan kesehatan yang lebih parah akibat penggunaan APD yang tidak tepat. Anda juga harus memberikan saran atau masukan untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan APD.
Kesimpulan
APD adalah perlengkapan yang wajib digunakan oleh pekerja untuk melindungi diri dari bahaya yang terkait dengan pekerjaannya. Pemilihan dan penggunaan APD harus sesuai dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja, fungsi dan standar yang berlaku, ukuran dan kenyamanan tubuh, ketahanan dan ketersediaan suku cadang, kondisi dan cara perawatan, pelatihan dan instruksi penggunaan, serta laporan dan masukan terkait dengan penggunaan APD.
Demikian beberapa cara memilih APD yang sesuai dengan pekerjaan kita. Mari lakukan dengan bemar agar tidak sampai terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak kita inginkan. Semoga bermanfaat. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan konsultasikan kebutuhan Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.