Cara Membangun Strategi Layanan Pelanggan Omnichannel yang Tepat
Membangun Strategi Layanan Pelanggan Omnichannel
Apa yang dimaksud dan pemahaman lebih mendalam tentang layanan pelanggan berbasis omnichannel, mengapa hal tersebut sangat penting dan cara Anda meningkatkan penjualan. Hal selanjutnya yang perlu Anda pikirkan adalah bagaimana Anda membangun strategi tersebut. Ada beberapa hal yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Memahami Ekspektasi Pengguna
Kita berbicara tentang menjaga atau bahkan melampaui ekspektasi dari konsumen. Tetapi bagaimana cara Anda mengetahui bahwa Anda sudah melakukannya? Setiap konsumen tentunya memiliki standar kepuasan atau ekspektasinya masing – masing.
Untuk memahami ekspektasi pengguna, Anda terlebih dahulu perlu memahami perjalanan dan alur kehidupan mereka secara menyeluruh. Ketika Anda terkoneksi dengan pelanggan lalu membuat upaya untuk memahami mereka, Anda dapat menyajikan pengalaman yang lebih personal bagi mereka.
Dengan memahami bagaimana cara mereka berinteraksi dengan bisnis Anda dalam setiap saluran, Anda dapat mengoptimalkan setiap proses Anda.
Sebagai contoh, ketika Anda mengembangkan produk berkualitas dan ingin menentukan saluran penjualan dan strateginya. Anda mungkin memilih penjualan berbasis retail dibanding dengan wholesale karena hal tersebut memberikan Anda kemampuan dalam menawarkan pengalaman yang lebih personal.
Anda dapat secara spesifik menargetkan basis konsumen tertentu. Dan sebagai penjual ritel, Anda dapat secara pribadi memilih saluran yang Anda gunakan untuk meraih minat dari pelanggan.
Baca juga: Cara Menguji Kelayakan Usaha, Pengusaha Harus Tahu!
2. Identifikasikan Saluran yang Akan Anda Gunakan
Bisnis Anda tentunya memiliki target audiens yang spesifik. Berikut salah satu contoh dari Skullcandy. Skullcandy menargetkan audiens mereka pada demografis olahraga seperti para pemain skateboard atau snowboard. Target pasar mereka sebagian besar adalah generasi milenial, jadi saluran yang mereka prioritaskan adalah media sosial. Platform mereka juga dengan mudah terintegrasi pada Facebook dan Instagram, yang menambah nilai penjualan di mata pelanggan.
Dari contoh diatas, Anda dapat mengambil kesimpulan bahwa ketika Anda menargetkan audiens dari bisnis Anda, cobalah untuk mengetahui tentang apa yang mereka butuhkan. Identifikasikan saluran penjualan yang menjadi preferensi mereka ketika berkoneksi dengan brand Anda. Fokuskan perhatian Anda pada saluran yang berbeda dan tawarkan layanan pelanggan yang tetap dipersonalisasikan serta konsisten pada setiap saluran tersebut.
Selain dengan pendekatan reaktif ini, Anda dapat menjadi lebih proaktif juga. Contohnya, jangan hanya menampilkan brand Anda hanya pada saluran yang memang digunakan oleh pelanggan Anda. Anda dapat mempertimbangkan penggunaan platform baru untuk meraih perhatian dari pelanggan baru.
Dan dengan basis konsumen yang sudah Anda miliki, teruslah ikuti tren yang sedang berkembang. Jika target audiens Anda menggunakan media sosial sebagai saluran terbesar mereka, senantiasa menjadi up to date dalam hal tersebut dan fitur yang dimilikinya membuat Anda senantiasa unggul di mata konsumen.
3. Berinvestasi Dalam Teknologi Layanan Pelanggan
Bisnis e-commerce Anda dapat kami perkirakan menggunakan teknologi CRM. Dan dengan menggunakan sistem strategi omnichannel, Anda dapat mengembangkannya menjadi lebih berkualitas lagi. Bagaimana caranya? Gunakan teknologi dan alat omnichannel yang mendukung pengumpulan data.
Hal ini memberikan tim Anda akses yang dapat di kustomisasikan untuk informasi pelanggan yang relevan. Ada berbagai alat yang dapat membantu Anda menghemat waktu dan melacak tentang bagaimana pelanggan berinteraksi dengan brand Anda dalam setiap langkah perjalanan mereka.
Selain CRM itu sendiri, ada banyak inovasi dalam era digital saat ini yang dapat membantu Anda. Dengan semakin berkembangkan kemampuan software berbasis AI dan proses otomatisasi, hal ini dapat membantu Anda untuk menjual produk secara lebih baik. Salah satu contohnya adalah dengan menggunakan chatbots dalam website Anda.
Dan juga, dengan semakin banyaknya penggunaan video, pesan berbalas secara real-time dari tim, dukungan dan layanan pelanggan senantiasa berevolusi. Strategi berbasis omni channel yang Anda jalankan pun harus dapat menggunakannya. Dengan hal tersebut, Anda dapat mengembangkan pengalaman pengguna yang harmonis dan konsisten untuk pelanggan.
4. Kembangkan Kemampuan dari Tim Layanan Pelanggan Anda
Dengan adanya perkembangan dalam teknologi AI, masalah yang mungkin tidak terlalu rumit dapat diselesaikan dengan teknologi tersebut, tetapi bukan berarti layanan pelanggan yang dilakukan oleh tim Anda menjadi hal yang akan ditinggalkan.
Anda dapat mengembangkan kemampuan tim Anda dalam hal pengetahuan akan bisnis serta produk serta meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks.
Dalam hal ini, Anda dapat melakukan pelatihan untuk kemampuan berkomunikasi serta etiket dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Anda harus memastikan bahwa pengembangan kemampuan dari tim Anda ini dapat menyelesaikan masalah dalam setiap saluran penjualan yang Anda jalankan secara konsisten.
Dengan meningkatkan kemampuan, tim Anda lebih mampu untuk memberikan pengalaman yang personal kepada pelanggan. Hal ini membuat pengalaman pelanggan menjadi lebih meningkat. Dan juga, tim yang memiliki kemampuan layanan yang berkualitas membuat diri mereka sendiri menjadi lebih ahli dalam hal produk dan membuat mereka lebih mudah berinovasi. Hal ini dikarenakan mereka menghabiskan lebih sedikit waktu dalam menyelesaikan masalah pelanggan dan lebih banyak belajar.
Berpindah dari penandekat multichannel ke omnichannel senantiasa berbicara tentang konsumen. Selain itu, pengalaman pelanggan yang berkualitas juga merupakan titik kunci dari setiap penjualan yang Anda lakukan. Dan sebagai bagian dari hal ini, kemampuan tim layanan pelanggan yang berkualitas senantiasa penting.
Baca juga: 10 Tips Ampuh Memilih Bisnis Franchise
5. Petakan Perjalanan Pelanggan
Ketika bisnis Anda sudah mengadopsi teknologi baru, hal tersebut masih perlu dianalisa. Data yang Anda miliki tersebut dapat Anda gunakan untuk memetakan perjalanan pelanggan.
Dengan melakukan hal ini, Anda mendapatkan wawasan lebih mendalam terhadap interaksi pelanggan sebelumnya.
Misalnya, Anda dapat melihat histori percakapan pelanggan, entah dengan menggunakan chatbot, melalui media sosial atau pesan SMS. Jika pelanggan lebih memilih untuk menggunakan pesan SMS dalam berkomunikasi, maka Anda dapat mengetahui bahawa hal tersebut menjadi area dimana Anda dapat berkonsentrasi dan berkembang.
Dengan informasi tersebut, Anda dapat menjadi lebih proaktif dan menyajikan layanan pelanggan yang tepat dalam saluran yang mereka referensikan.
6. Lakukan Otomatisasi Alur Kerja
Dukungan hybrid antara manusia dan teknologi AI adalah era baru dalam dunia layanan pelanggan. Tetapi, hal ini hanya dapat bekerja dengan adanya keseimbangan.
Mengotomatiskan tugas yang berulang pada software, dan menyerahkan kueri yang lebih kompleks kepada manusia, contohnya. Pemrosesan data otomatis akan sangat berperan penting dalam mengatur informasi pelanggan dan tugas-tugas membosankan lainnya seperti menangani inventaris Anda dapat dikerjakan oleh software yang Anda gunakan.
Pelajari pro dan kontra dari otomatisasi dan putuskan cara terbaik untuk mengintegrasikannya ke dalam alur kerja. Misalnya, gunakan chatbots pada tahap utama dan beralih menggunakan dukungan manusia untuk percakapan yang lebih kompleks.
Menggunakan chatbot membantu keterlibatan pelanggan. Chatbots dapat menjawab pertanyaan sederhana dan melakukan beberapa hal sederhana yang dapat menghemat waktu dari tim layanan Anda.
Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Kesuksesan Bisnis Melalui Audit Internal
Akhir Kata
Semoga Artikel ini bermanfaat Dan jika Anda membutuhkan informasi secara detail perihal Strategi Meningkatkan Pengalaman Dengan Omnichannel Marketing, atau saat ini Anda tengah membutuhkan konsultan profesional untuk membantu Anda, kami siap membantu, Silahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com atau bisa langsung menghubungi kami melalui Whatsaap 0812-5298-2900