12 FAKTOR PENTING YANG MENDUKUNG BERHASILNYA STRATEGI OMNICHANNEL UNTUK RITEL
Lompatan cepat teknologi telah mengubah cara kerja pasar. Dengan e-commerce yang terus berkembang dan ritel yang menyusut, bisnis mendapat banyak peluang untuk lebih dekat dengan pelanggan melalui berbagai teknologi dan strategi pemasaran. Di sisi lain, pelanggan, yang diberdayakan dengan informasi, telah berubah secara dramatis juga. Ini menciptakan kebutuhan bisnis untuk mempertimbangkan keseluruhan model bisnisnya dalam pertimbangan ulang yang mendalam.
Selain itu, kini orang-orang secara aktif menggunakan teknologi baru dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang terpenting, mereka juga menggunakannya untuk berbelanja. Dengan adanya perubahan perilaku pelanggan, maka aturan pasar pun telah berubah. Dan saat Anda sebagai pemasar juga tidak melakukan perubahan, jelas sekali Anda akan kalah bersaing dengan pesaing Anda.
Omnichannel adalah langkah selanjutnya bagi merek di saat kemajuan teknologi. Ini dapat didefinisikan sebagai strategi yang memberikan pengalaman pelanggan tanpa batas, yang dicapai dengan berfokus pada permintaan pelanggan melalui platform digital dan tradisional yang berbeda yang dengan mudah beralih dari satu platform ke platform yang lain. Oleh karena itu, tujuan akhir dari ini adalah untuk membuat proses berbelanja menjadi menyenangkan dapat tercapai.
Karena omnichannel merupakan strategi jangka panjang, diperlukan reformasi struktur organisasi yang mendalam. Mayoritas perusahaan, terutama yang besar, secara ketat tersegmentasi berdasarkan departemen, di mana setiap segmen sadar dan bertanggung jawab hanya untuk bagian prosesnya sendiri. Ini menghasilkan apa yang disebut efek silo, ketika karena kurangnya komunikasi dan dukungan lintas departemen, informasi hilang di tengah. Untuk mengatasi efek ini, kolaborasi departemen yang erat (terutama, pemasaran dan TI) sangat penting untuk bisnis yang sukses. Seluruh organisasi harus menyesuaikan proses internal omnichannel baru untuk mendukung fungsi luar yang mulus.
Ini adalah alasan yang cukup untuk mulai menerapkan omnichannel secara langsung. Mungkin tampak sulit untuk memenuhi strategi karena sifatnya yang menuntut. Meskipun demikian, ada beberapa poin dasar yang dapat membantu merek untuk mengambil langkah pertama. Mari simak hingga akhir.
1. Merek yang konsisten yang mencerminkan tuntutan dan tren saat ini. Di sini teknologi seluler memiliki prioritas dalam menghubungkan toko fisik dan saluran digital.
2. Pengalaman pelanggan yang mulus menyediakan aktivitas melalui saluran dengan tingkat kenyamanan navigasi yang tinggi. Layanan tersebut, di atas segalanya, fungsional, yang berarti bahwa aktivitas sesuai dengan permintaan pelanggan dan setiap saluran memberikan manfaat uniknya kepada pelanggan. Dengan demikian, jalur pembelian pelanggan harus diuji dengan cermat sesuai dengan strategi pemasaran tertentu agar dapat dioptimalkan secara relatif.
3. Analisis mendetail. Jika pengecer ingin memanfaatkan aturan pasar baru, dia perlu mengumpulkan, mengelola, dan mengevaluasi sejumlah besar data. Selanjutnya data ini ditangani untuk menghasilkan wawasan berharga tentang pemenuhan pesanan, pengalaman berbelanja, ekspektasi pelanggan, dan pasar yang kompetitif. Memanfaatkan data besar secara teknis hanya mungkin dilakukan beberapa tahun terakhir. Namun, sekarang pengabaiannya sangat penting untuk perencanaan dan peramalan. Analisis dapat dilakukanoleh merek itu sendiri jika ada infrastruktur yang sesuai di perusahaan atau melalui perusahaan ketiga.
4. Personalisasi pelanggan. Berdasarkan wawasan data perilaku konsumen, pengecer harus mengembangkan satu platform untuk pandangan holistik pelanggan. Pesan selaras ini juga dipersonalisasi dan relevan untuk setiap klien. Banyaknya inovasi struktural dan teknologi membutuhkan pengetahuan dan keterampilan. Artinya staf harus dilatih dengan baik agar mampu menangani proses omnichannel dengan benar,
5. Kemitraan. Kolaborasi merek dengan mitra teknis dan pemasaran akan membantu dalam implementasi omnichannel.
6. Kehadiran sosial yang aktif. Membangun kehadiran sosial di seluruh platform utama akan membantu melibatkan audiens dan menarik pelanggan baru.
7. Model pemenuhan baru. Koordinasi saluran juga memojokkan model pemenuhan, dan ini merupakan peluang bagus bagi pengecer untuk mengintegrasikan pemenuhan permintaan di dalam toko dengan kemampuan pembuatan pesanan pelanggan omnichannel.
8. Penargetan pelanggan yang sudah ada. Pelanggan yang ada dapat dianggap sebagai duta merek. Artinya, kecintaan mereka pada merek sudah cukup untuk didorong dengan penawaran yang dipersonalisasi dan relevan.
9. Penargetan pelanggan baru. Penargetan ulang pencarian adalah alat pemasaran yang efektif untuk menarik pelanggan baru yang tertarik dengan produk suatu merek tetapi tidak menyadari keberadaan merek.
10. Seluler sebagai perekat semua saluran. Seluler adalah teknologi canggih yang membantu merek menjangkau pelanggan mereka kapan saja, di mana saja. Ini juga menambah nilai pada toko fisik, mengubah batu bata dan mortir menjadi bagian dari perusahaan digital.
11. Konsistensi merek. Keberhasilan omnichannel ada dalam strategi koheren berkelanjutan. Dengan demikian, merek harus mengharapkan hasil penuh dalam jangka panjang.
Kemajuan teknologi saat ini akan semakin menuntut para pebisnis atau pemasar untuk lebih kreatif dalam melakukan aktivitas bisnisnya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mempraktikkan strategi omnichannel. Kami bisa membantu Anda, silahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung menghubungi kami melalui nomor whatsapp 0812-5298-2900. Mari kita bicarakan strategi omnichannel yang tepat untuk perkembangan bisnis Anda.