PERILAKU BISNIS DI TENGAH DAN PASCA WABAH COVID-19
Seperti yang kita semua tahu bahwa beberapa minggu ini adalah beberapa minggu terburuk yang pernah kita semua alami. Dimana berbagai stok alat kesehatan, hand sanitizer, bahkan beberapa kebutuhan pokok menjadi perebutan banyak orang. Orang pada berbondong-bondong mendatangi tempat swalayan atau toko-toko untuk memborong banyak barang guna persediaan kebutuhan selama berlakunya kebijakan social distancing oleh pemerintah dkarenakan merebaknya wabah COVID-19.
Dampak COVID-19 tidak hanya sampai sini, jika wabah ini terus merebak maka resesi ekonomi pun tidak akan terelakkan lagi. Ketika banyak orang harus bekerja dirumah, kebijakan lockdown dijalankan, larangan melakukan perjalanan, pabrik-pabrik tutup, timbul banyak pengangguran, jika semua ini terus berlanjut maka resesi ekonomi pun akan semakin dalam sampai wabah COVID-19 teratasi.
Namun di tengah resesi ekonomi ini, bukanlah sebuah momen dimana kita hanya berpangku tangan, berpasrah, atau bahkan menyerah pada keadaan. Tidak, kita semua sangat salah jika kita beranggapan seperti itu. Kita salah jika beranggapan bahwa ini adalah akhir dari segala kehidupan kita. Kita salah jika menganggap ini adalah peristiwa yang membawa mindset kita pada titik nadir seorang manusia. Kita salah besar untuk semua pemikiran itu.
Justru yang perlu kita lakukan adalah selalu memikirkan bagaimana keadaan ini bisa kita atasi. Kita tidak harus berpura-pura bahagia, kita tidak harus beranggapan seolah wabah ini telah usai, kita tidak harus membohongi diri kita akan semua peristiwa yang terjadi saat ini. Yang perlu kita lakukan adalah dengan berpikir solutif, kreatif, dan edukatif tanpa menutup mata dengan kondisi saat ini. Ya, jika saat ini anda berpikir “Work From Home”, maka itulah satu solusi yang bisa kita semua lakukan.
Meski berbagai aktivitas offline kita saat ini tengah terhalang, namun aktivitas online kita tetap berjalan lancar. Kita semua pasti ingat, saat ini kita tidak berada di era purba dengan segala kebutaan akan tekonolgi digital. Saat ini kita berada dalam era teknologi 4.0, dimana digital tengah berkembang jauh untuk membantu segala aktivitas kita. Mulai dari belanja, belajar, kebutuhan hiburan, bahkan melakukan pemeriksaan medis pun di era saat ini bisa kita lakukan secara online. Belanja online, mengganti bioskop dengan Netflix, belajar online dengan ruangguru, medical cek up dengan platform digital seperti halodoc pun kita bisa. Ini bukti bahwa lockdown dan social distancing bukanlah alasan yang mewajibkan kita untuk menjadi panic buying.
Dengan adanya perilaku “Work From Home”, yang menuntun kita untuk produktif saat berada dalam rumah akan memunculkan sebuah kondisi perekonomian baru yang bis disebut sebagai “Stay At Home Economy”. Yaitu suatu aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh pelaku ekonomi tanpa keluar rumah atau stay at home. “Stay At Home Economy” akan berperan sebagai solusi darurat di saat perekonomian tengah mengalami keterpurukan. Mari kita sama-sama berdoa agar wabah COVID-19 bisa segera teratasi.
Prospek “Stay At Home Economy”
“Stay At Home Economy” akan menciptakan sebuah kondisi baru yang disebut dengan “Stay At Home Lifestyle”. Gaya hidup baru inilah yang menjadi landasan terbentuknya “Stay At Home Economy”. Mengingat begitu besar dampak yang terjadi akibat COVID-19, bukan tidak mungkin jika hal ini menjadi pemicu sebuah trauma berat. Sehingga membuat konsumen atau masyarakat menciptakan perubahan perilaku secara permanen seperti “Stay At Home Lifestyle”, dimana banyak orang akan lebih nyaman melakukan berbagai aktivitas hanya dari rumah. Dalam gaya hidup baru ini, akan timbul beberapa trend diantaranya adalah sebagai berikut.
• Aktivitas digital akan meluas dengan cepat, baik oleh konsumen maupun produsen akan terjadi. Covid-19 akan menjadi “catalyst” bagi adopsi digital ini. Akan terbentuk budaya digital dalam kehidupan masyarakat banyak. Dari mulai belanja online, bioskop online, belajar online, bahkan game online pun akan marak terjadi.
• Terwujudnya budaya online shopping yang tidak hanya sekedar pada kebutuhan fashion, elektronik, buku-buku saja, melainkan akan bertambah pada perbelanjaan secara grosir dan kebutuhan-kebutuhan dasar sehari-hari. Tentu hal ini akan menjadi kerugian bagi toko-toko kecil yang tidak bisa beradaptasi.
• Inovasi Tech 4.0 seperti virtual dan augmented reality (VR/AR) khususnya di sektor ritel. Teknologi VR/AR akan memberikan solusi dalam penciptaan pengalaman atau suasana belanja seperti di toko fisik meski konsumen tetap berada di rumah.
• Akan pula terjadi inovasi delivery pada berbagai industri misal pada industri makanan atau restoran.
• Layanan aplikasi remote working seperti Zoom, Google Hangouts, Slack, dan WeChat Work, akan semakin populer dan akan marak digunakan oleh perusahaan sebagai media untuk “Work From Home”.
• Pekerjaan paruh waktu atau freelancer akan semakin booming untuk beberapa pekerjaan seperti: desainer, programer, content creator, digital marketing, hingga penulis.
• Efek physical distancing akan menjadikan konsumen untuk menggunakan layanan telemedecine seperti Halodoc dan Alodokter. Dan ini akan menjadi gaya baru bagi konsumen untuk berobat hanya melalui media online.
• Penggunaan uang fisik akan semakin booming karena hal ini akan mencegah sumber penularan wabah COVID-19. Banyak orang akan bermigrasi untuk mrnggunakan pembayaran secara cashless.
Jika saat ini anda tengah melakukan bisnis, dan juga berfikir bagaimana perilaku bisnis yang tepat pasca adanya COVID-19. Maka tentu anda semua sudah tahu jawabannya. Ya, anda benar, adalah bisnis yang mampu beradaptasi dengan “Stay At Home Economy”.
Sampai sini jika anda membutuhkan informasi lebih jelas tentang cara jitu beradaptasi dengan “Stay At Home Economy”, atau membutuhkan pendampingan agar mampu menggunakan berbagai teknologi bisnis secara online. Anda bisa menghubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau juga bisa langsung menghubungi kami melalui nomor whatsapp 0812-5298-2900/0813-3309-9915. Kami siap membantu anda. (Sumber Yuswohady)
MADU UNTUK TINGKATKAN IMUNITAS TUBUH
Untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, suplemen Alternatif bisa menggunakan produk di bawah ini :
Perpaduan produk lebah berkualitas tinggi, sehingga sangat efektif untuk mengikat dan melumpuhkan bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik, merangsang daya lymfosit untuk menghasilkan zat imunitas jenis Immuno Globulin G (IgG) dan Immuno Globulin A (IgA) dalam jumlah yang memadai untuk memberi respon anti bakteri, anti virus, anti jamur, anti toksin dan anti infeksi.
Madu Propolis Infeksi dapat menyembuhkan infeksi lambung ( sakit maag, mual, mules, perih, kembung) yang kronis maupun menahun, radang tenggorokan, sinusitis, sariawan, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi daerah reproduksi, keputihan, toxoplasma, menghilangkan bau badan dan bau mulut serta infeksi kulit.
NB: Kemasan botol plastik foodgrade 500ml
HARGA : Rp 250.000,- (Ongkir Gratis Kota Surabaya)
Hubungi : groedu@gmail.com, wa. 081-252982900