CARA MENGELOLA UTANG USAHA AGAR KONDISI KEUANGAN STABIL
Pada Kesempatan kali ini Konsultan Manajemen Groedu international consultant untuk Surabaya, Jakarta, Semarang, Jogjakarta, Bandung dan Denpasar kembali berbagi informasi mengenai Cara mengelola utang usaha agar kondisi keuangan stabil.
Utang merupakan sumber pendanaan perusahaan selain dari modal disetor. Pinjaman utang berguna untuk mempercepat perkembangan perusahaan. Besarnya nilai utang biasanya disesuaikan kebutuhan yang dapat didasarkan pada rencana anggaran, atau grand project perusahaan. Agar kelancaran rencana perusahaan terjaga maka apabila terkendala pada penyetoran modal untuk mendukung aktivitas tersebut, cara lainnya yaitu dengan melakukan peminjaman dana / berhutang.
Meski utang berperan dalam penyediaan dana akan tetapi tidak memberikan jaminan bahwa perusahaan akan terbebas dari resiko yang melekat pada utang dan mampu secara efektif dan efisien mengelola utang.
Sebelum membahas cara pengelolaan utang maka sebagai pendahuluan kita perlu mengenal macam-macam jenis utang, pengklasifikasian utang berdasarkan pada waktu jatuh temponya :
a. Utang jangka pendek (Short Term Liability)
Utang jangka pendek merupakan utang yang memiliki waktu jatuh tempo, pelunasan kurang dari satu tahun (12 Bulan).
b. Utang jangka menengah
Merupakan jenis utang yang waktu jatuh temponya berada pada rentang satu hingga sepuluh tahun. Adakalanya hal ini berbeda dengan kondisi di lapangan karena pengklasfikasian jenis utang didasarkan pada kebijakan perusahaan.
c. Utang jangka panjang (Long Term Liability)
Jenis utang yang dimiliki perusahaan dengan masa jatuh tempo waktu pelunasan lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka panjang akan diletakan pada neraca dengan posisi paling bawah, didasarkan pada waktu pembayarannya dan pelunasannya.
Setelah mengetahui jenis-jenis utang, yakni terdiri dari utang jangka pendek, utang jangka menengah dan utang jangka panjang. Sekarang kami akan mulai membahas cara mengelola utang agar stabilitas keuangan perusahaan tetap terjaga.
1. Menentukan prioritas
Prioritas utang didasarkan pada penilaian dampak baik manfaat dan resiko yang melekat pada utang tersebut. Hindarkan pada penilaian yang berdasarkan pada seberapa besar beserta bunganya yang akan di bayar perusahaan. Berdasarkan manfaat dan resiko bukan jumlah.
2. Sesuaikan dengan anggaran
Jumlah pinjaman mesti disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang biasanya tercermin pada anggaran dasar. Sebuah proyeksi laporan keuangan yang terbagi menjadi beberapa divisi perusahaan. Perusahaan perlu memerhatikan besarnya aliran kas yang berasal pendapatan dan pengeluaran. Apabila dalam peninjauan ditemukan bahwa terjadi defisit laporan keuangan, maka perusahaan harus melakukan langkah tepat dengan mengurangi pengeluaran.
3. Negosiasi
Apabila perusahaan keberatan terkait dengan besarnya suku bunga perusahaan, maka perusahaan dapat melakukan negosiasi agar pihak pemberi pinjaman bersedia menurunkan bunga pinjamannya. Paling tidak melonggarkan syarat pembayarannya. Jangka waktu (Jatuh tempo) pembayarannya / termin dapat diundurkan.
4. Rencana B
Agar perusahaan siap dengan kemungkinan terburuk yang diakibatkan oleh sebuah even. Maka perusahaan perlu menyiapkan rencana cadangan (Plan B). Setelah mengajukan dan dapatkan dana pinjaman maka perusahaan dihadapkan pada resiko. Oleh sebab itu agar dapat memanage resiko perusahaan mesti harus berhati-hati dalam mengelola dana pinjaman. Agar dana pinjaman lebih terasa manfaatnya, hindarkan pada penggunaan untuk membayar pinjaman lain atau membayar deviden pemegang saham.
5. Menggabungkan utang
Adakalanya perusahaan memiliki banyak utang atau pinjaman dari berbagai sumber yang mesti harus dibayar. Maka perusahaan perlu melakukan manajemen utang agar pengelolaan utang lebih efektif dan efisien. Salah satunya ialah dengan membuat satu poin untuk pembayaran utang. Poin tersebut berisikan informasi mengenai waktu yang diharuskan untuk membayar utang, jumlah yang harus dibayar, pinjaman kepada siapa dan mekanisme pambayarannya seperti apa..?
6. Kemungkinan terdapat masalah utang yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh perusahaan dan memerlukan pihak-pihak tertentu. Misalnya terkait dengan nilai Aset yang dijadikan jaminan, sehingga memerlukan pihak ketiga seperti Appraisal untuk melakukan penilaian kembali aset tetap.
Masalah lainnya yaitu Informasi yang disajikan. Agar perusahaan mendapatkan informasi lebih jelas dan kompleks, maka saatnya perusahaan memerlukan Software Accounting.
Terima kasih telah berkunjung ke website kami, itulah sedikit penjelasan mengenai cara mengelola utang. Apabila pembaca membutuhkan konsultasi manajemen, membutuhkan pembenahan Standar Operational Procedure (SOP) perusahaan, Training pengelolaan piutang penjualan dan peningkatkan penjualan dan butuh Accounting Software pembaca dapat menghubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-252-982900 / 081-8521172. Kami siap membantu anda.