SOFTWARE INVENTORY, CALL 081-252982900
SISTEM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT WAREHOUSE DAN SUPPY CHAIN MANAGEMENT LOGISTIK E-COMMERCE
Dalam setiap proses pengiriman barang, biasanya barang tersebut pastinya akan di tempatkan pada warehouse (gudang), yang nantinya ketika barang tersebut akan dibutuhkan, maka bisa langsung di ambil dari warehouse. Alur dari proses keluar-masuknya barang-barang dalam warehousepun harus selalu di catat dan banyak diantara hal-hal lain yang harus di atur dalam warehouse untuk mencegah agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka dari itu diperlukan adanya warehouse management (manajemen gudang).
Warehouse management bisa diartikan sebagai pengelolaan dari berbagai aktifitas yang saling berhubungan antara satu sama lain dalam melakukan penyimpanan sementara terhadap barang-barang. Beberapa kegiatan penyimpanan barang sementara seperti ini terbagi atas: penerimaan bahan baku/barang dari pemasok, handling barang dan pengeluaran barang terhadap tujuan lokasi produksi.
Dengan adanya hal seperti ini, maka pengertian dari kegiatan warehouse management terdiri atas beberapa aktivitas berikut, yaitu:
1. Aktivitas penerimaan barang.
Aktivitas penerimaan barang harus dapat diatur sepenuhnya agar bisa melihat sampai seberapa besar dana dan barang yang nantinya bisa didapatkan oleh perusahaan.
2. Kegiatan administrasi.
Kegiatan pengeluaran dan pemasukkan dana yang sudah ada dalam perusahaan ini juga telah diatur seluruhnya dalam aktivitas administrasi warehouse. Segala kegiatan pendanaan yang telah dilakukan dalam administrasi ini harus sebisa mungkin diupayakan untuk tercatat secara keseluruhan agar memudahkan perusahaan dalam melakukan produksi barang.
3. Proses penyimpanan barang.
Barang-barang yang telah masuk ke dalam warehouse selanjutnya akan disimpan dengan berbagai perlakuan khusus tergantung juga dari jenis barangnya, seperti barang-barang yang bersifat fresh seperti sayuran, maka akan disediakan freezer untuk mejaga kualitas dari sayur tersebut, sehingga tiap-tiap jenis barang akan terjaga dengan lebih aman dan tidak sampai terjadi kerusakan.
4. Proses packing barang ke tempat yang akan dituju.
Packing barang seperti ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi barang-barang yang akan dikirimkan kepada konsumen masih dalam kondisi yang tetap baik.
5. Proses pengeluaran barang.
Beberapa barang yang akan keluar dari warehouse perusahaan terlebih dahulu harus tercatat dengan lebih rapi pada log. Tahap untuk proses pengeluaran barang yang dilakukan untuk menciptakan suasana warehouse yang lebih tertib dan efisien.
Pelaksanaan dari beberapa kegiatan diatas yang telah diatur oleh warehouse management yang terbagi atas sub-sub bagian tugas. Beberapa sub bagian tugas ini harus dijalankan dengan melakukan pengendalian operasional secara penuh. Dengan kata lain, warehouse management telah menerapkan sistem supply chain management warehouse yang melakukan pengoptimalan terhadap tugas-tugasnya dari sisi pergudangan (warehouse). Keuntungan yang didapatkan dalam penerapan warehouse management akan terlihat sangat jelas ketika seluruh bagian dari supply chain management termasuk juga didalamnya warehouse management sudah diterapkan dengan baik dalam operasional warehouse.
Menerapkan Supply Chain Managemen Logistic Dalam Meningkatkan Kinerja Logistik E-Commerce
Perkembangan dunia industri logistik sudah semakin meningkat, terutama dari dipicunya peningkatan dari berbagai aktivitas perdagangan e-commerce saat ini. Pada dasarnya e-commerce akan melakukan sourcing dan proses delivery, yang mana tujuan dari sourcing ini adalah untuk mendapatkan barang-barang dari merchant (supplier) yang bisa untuk diperdagangkan secara online, sementara delivery menjadi salah satu hal yang paling penting, memastikan bahwa pengiriman barang yang telah dipesan oleh customer dapat dikirimkan dengan tepat waktu.
Dalam menjalankan berbagai kegiatan operasionalnya, sebuah perusahaan e-commerce juga memiliki tantangannya sendiri, pengelolaan logistiknya dapat dilakukan sendiri atau harus diserahkan pengelolaan sepenuhnya terhadap perusahaan logistik. Biasanya, kegiatan inti dari logistik e-commerce sudah mencakup beberapa hal berikut:
• Processing: meliputi aktivitas untuk penyortiran dan cross-docking kiriman.
• Transporting: adalah berupa transportasi kiriman, baik itu berupa transportasi dari dan antar processing center sebagai hub, dan dari processing center kepada delivery center sebagai spoke.
• Delivery: merupakan aktivitas untuk pengantaran barang-barang kepada alamat tujuan penerima.
Agar dapat semakin meningkatkan beberapa kinerja tersebut, maka perusahaan e-commerce juga harus menerapkan supply chain management logistic karena Inti utama dari manajemen logistik adalah dari moda transportasi dan pergudangannya (warehouse), dalam melakukan movement barang-barang atau kiriman dari satu titik asal kepada titik tujuan dan kunci keberhasilan dari aktivitas logistik ini adalah berupa: quality, cost, dan time.
Dari kegiatan “Transporting” tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model logistik e-commerce dapat diklasifikasikan sesuai dengan setiap jenis-jenis fasilitas yang nantinya akan digunakan, seperti:
• Pusat pemenuhan mega (Mega e-fulfillment centers).
Fasilitas pergudangan seperti ini yang dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang yang akan dioperasikan oleh retailer atau 3PL. biasanya, luas gudang ini tidak kurang dari 500.000 m2 atau 50 ha sampai dengan 1.000.000 m2 atau 100 ha. Operasional gudang ini adalah selama 24 jam per hari dan 7 hari dalam seminggu (24/7).
• Pusat distribusi/penyortiran parcel (Parcel hubs/sortation centers).
Parcel hubs akan melakukan sortasi order berdasarkan dari kode pos, untuk selanjutnya akan dilakukan proses pengiriman atau pengantaran parcel kepada alamat-alamat penerima atau collection point.
• Pusat pengiriman parcel (Parcel delivery centers).
Parcel deliver center akan melakukan aktivitas last-mile delivery kepada alamat penerima.
Dengan adanya tantangan dan berbagai kebutuhan yang semakin terus berkembang dapat di simpulkan bahwa pertumbuhan e-commerce untuk saat ini sudah semakin cepat, sehingga akan dapat memberikan banyak sekali peluang bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis e-commerce untuk melakukan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik agar dapat secara bersama-sama dalam memberikan solusi tentang berbagai permasalahan-permasalahan seputar pengelolaan logistik e-commerce.
Nah, itulah sedikit penjelasan seputar sistem supply chain management warehouse dan supply chain management logistik e-commerce. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda sekalian, terimakasih dan salam sukses.
Catatan redaksi : Supply chain management sangat penting di terapkan, tidak hanya di bidang e-commerce tetapi bidang lainnya yang off line seperti gudang Distributor, toko modern, toko tradisional atau perusahaan manufactur, peran supplay chain sangat penting. Khususnya aliran barang dari atas ke bawah sampai konsumen. Untuk aktivitas penerimaan barang dibutuhkan sistem informasi yang cukup baik, software accounting dan software Distribusi bisa menjadi bagian yang dapat membantu mulai proses penerimaan, pencatatan sampai dengan barang yang diterima diakui sebagai hutang dagang. Untuk mengetahui dan penggunaan software accounting, serta pembuatan SOP-nya, silahkan hubungi 081-252982900, atau email ke groedu@gmail.com, kami siap membantu.