MENGAPA PERUSAHAAN KITA TIDAK BISA BERMANAJEMEN AUTOPILOT?
Banyak pertanyaan yang terlontar seputar manajemen autopilot ini. Mengapa perusahaan tidak bisa bermanajemen autopilot? Pertanyaan ini datang berulangkali. Serta ketika kami tanyakan kembali, situasi perusahaan saat ini seperti apa? Rata-rata mereka berkeluh kesah bahwa saat ini perusahaan banyak sekali masalah, khususnya dengan para karyawan yang ada di dalam perusahaan. Sehingga perusahaan sama sekali tidak bisa diharapkan menjadi perusahaan yang bermanajemen autopilot. Jadi saat ini beberapa perusahaan yang menghubungi kita selalu dalam kondisi berantakan dan celakanya selalu kaitannya dengan karyawan yang bekerja di perusahaan.
Memang untuk menjadikan perusahaan yang bermanajemen autopilot peran SDM sangat tinggi. Seperti yang pernah kita share sebelumnya dalam artikel serupa bahwa sebenarnya untuk menjadikan perusahaan bermanajemen autopilot, ketergantungan pada seseorang khususnya manajer pengelola perusahaan sangat tinggi. Oleh sebab itu jika diperusahaan belum autopilot dan selalu terkendala dengan SDM atau karyawan maka langkah-langkah yang harus dibetulkan terlebih dahulu adalah hal-hal yang berkaitan dengan :
Remunerasi – sangat penting diperhatikan, hal ini merupakan bagian paling dasar agar perusahaan minimal bisa berjalan dengan baik dan sesuai aturan pemerintah. Seringkali yang terjadi bahwa perusahaan belum bisa memenuhi UMR yang harus diterima oleh pekerja. Celakanya perusahaan masih belum bisa memenuhi UMR, tetapi perusahaan memberikan beban kerja yang terlalu berat terhadap karyawan, sehingga karyawan merasa ada yang tidak pas dengan kondisi perusahaan saat ini. Memperhatikan remunerasi yang terdiri dari gaji pokok beserta tunjangannya sangat penting agar perusahaan yang sedang akan kita bangun menjadi perusahaan autopilot dapat berjalan dengan baik. Tujuan pekerja yang utama adalah mendapatkan penghasilan jika ingin bergabung dengan kita, apabila jika penghasilan yang kita berikan tidak bisa memenuhi harapan dan tidak kompetitif dengan perusahaan lain maka tentu saja karyawan yang berprestasi akan berpindah ke perusahaan lain. Ingat, bahwa agar perusahaan bisa bermanajemen autopilot membutuhkan karyawan yang berprestasi.
Lingkungan kerja – lingkungan kerja amat penting bagi pekerja. Lingkungan kerja yang tidak nyaman tentu saja membuat karyawan tidak betah bekerja di perusahaan. Misalnya saja sarana ibadah, kamar kecil, ruang untuk berkomunikasi atau meeting minimal harus ada. Lingkungan yang bersih dan berudara bersih sangat dibutuhkan oleh karyawan agar tetap bertahan di perusahaan kita. Hal ini masih banyak yang kurang memperhatikan lingkungan kerja, sehingga banyak karyawan kita menjadi malas karena lingkungan yang tidak mendukung. Oleh sebab itu perhatikan lay out di perusahaan, jangan membuat karyawan kita selalu kecapaian naik turun tangga untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu, atau yang tidak utama. Lay out yang tepat bisa menghemat waktu dan tenaga, selain itu bisa meningkatkan produktifitas dari karyawan. Begitu pula lingkungan yang berbahaya, sebaiknya dilengkapi peralatan pembantu. Misalnya pekerja lapangan yang selalu menghadapi resiko jatuh, sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengacu ke K3, keselamatan kerja selalu menganjurkan agar pekerja dilengkapi dengan alat keselamatan kerja seperti sabuk pengaman, topi pelindung kepala, masker, serta lainnya yang dibutuhkan. Perhatikan hal ini apakah di perusahaan sudah tersedia dan melaksanakan sesuai ketentuan K3. Jika tidak, jangan harap karyawan kita akan bertahan lama di tempat kita. Justru dengan lingkungan kerja yang nyaman dan membuat kerasan menyebabkan pekerja bisa maksimal produktifitasnya.
Komitmen Perusahaan – bagaimana dengan komitmen perusahaan? Masih banyak perusahaan yang janji-janji melulu saja dengan karyawannya. Mulai dari janji akan memberikan insentif, tambahan penghasilan lainnya. Atau mempekerjakan karyawan sesuai dengan komitmen awal. Komitmen ini sangat penting, yang paling sensitive adalah mengenai janji berkaitan dengan remunerasi, jabatan yang diberikan, tempat kerja yang diberikan dan lain-lain. Masalah kursi duduk saja yang sudah dijanjikan dan tidak diberikan bisa menjadi masalah. Apalagi mengenai jabatan, remunerasi dan tempat tugas karyawan. Kalau di awal karyawan ingin ditugaskan di Surabaya, maka tugas ke luar kota sesuai dengan perjanjian di awal, kalau karyawan ternyata tidak memiliki kesanggupan untuk tugas luar kota, jika hal ini diabaikan dan diteruskan saja tugas tersebut maka memunculkan ketidak puasan karyawan. Komitmen perusahaan sangat penting pada setiap apa yang dijanjikan. Jadi perlu sekali diperhatikan masalah komitmen ini.
Visi dan misi perusahaan – setiap perusahaan memiliki cita-cita masing-masing maka untuk visi dan misi perusahaan haruslah jelas. Jika tidak jelas maka sangat sulit bagi karyawan untuk melihat dari arah perusahaan. Perusahaan yang memiliki arah yang tidak jelas bisa membuat semua kebijakan yang ada tidak terarah, dan seringkali membuat karyawan bingung menghadapi hal ini. Jadi sebaiknya visi dan misi perusahaan harus jelas sehingga karyawan bisa mengetahui masa depannya. Sebaiknya tulis visi dan misi ini agar karyawan bisa menentukan dan memilih untuk tetap di perusahaan atau meninggalkannya. Ini sangat penting dan banyak perusahaan mengabaikannya.
Leadership – kepemimpinan pemilik usaha sangat penting dalam menjalankan manajemen yang autopilot. Pemimpin yang baik tentunya memiliki visi dan misi yang jelas, dan bisa memimpin karyawan yang ada di perusahaan dengan baik dan benar. Perusahaan yang bermanajemen autopilot membutuhkan karyawan yang bisa mandiri dengan kepemimpinan yang efektif. Sehingga tanpa pemimpin, yang harus melakukan intruksi dan mengomel, perusahaan bisa beroperasi secara automatis. Karyawan telah menyadari hal ini dengan sepenuh hatinya, bahwa apa yang dikerjakan sudah menjadi tanggung jawabnya. Semua tercipta melalui kepemimpinan yang efektif. Apabila pemilik usaha masih ingin dominan di perusahaan dan selalu menganggap dirinya penting dan merasa bahwa semua bisa jalan jika ada pemilik usaha, maka jangan bermimpi memiliki perusahaan yang bermanajemen autopilot. Perusahaan yang bermanajemen autopilot akan dioperasikan oleh orang-orang yang memiliki kesadaran tinggi untuk membuat perusahaan bertumbuh. Oleh sebab itu peran pemimpin dalam perusahaan sangat penting. Keiklasan pemilik usaha menyerahkan tampuk kepemimpinan ke manajer operasional perusahaan sangat rasional jika ingin memiliki perusahaan yang bermanajemen autopilot.
Sistem manajemen – system manajemen sangat penting untuk dirapikan dan ada di dalam perusahaan. Apabila perusahaan tidak memiliki system manajemen yang baik jangan bermimpi memiliki perusahaan yang autopilot. Perusahaan yang autopilot tentunya dilengkapi dengan system manajemen yang tersusun rapi, mulai dari struktur organisasinya, job decriptionnya, alur kerja karyawan sampai penilaian karyawan dan system yang digunakan dalam perusahaan terintegrasi dengan baik. Oleh sebab itu jika di perusahaan secara system tidak terbangun dengan baik maka sangat sulit mengharap perusahaan menjadi autopilot.
Control perusahaan terhadap system manajemen – bagian yang tak kalah pentingnya meskipun nantinya semua operasional perusahaan diserahkan secara tulus kepada karyawan, tetapi perusahaan memiliki mekanisme control yang cukup baik dan secara efektif bisa melihat perusahaan berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Sebaiknya menggunakan pihak external yang melakukan audit secara berkala baik operasional dan keuangan perusahaan agar tetap rapi dan terkontrol. Karena hanya pihak external yang akan mengetahui kondisi perusahaan kita. Sebagai pengamat dan sebagai pengawas perusahaan secara detail. Oleh sebab itu jangan pelit untuk menyiapkan dana menyewa pihak external dalam mengawasi perusahaan kita. Manajemen autopilot akan tercipta dengan adanya bagian-bagian yang sudah di jelaskan di atas. Semoga artikel ini bermanfaat. Apabila dari pembaca ada yang membutuhkan pendampingan agar perusahaan menjadi perusahaan yang bermanajemen autopilot silahkan hubungi groedu@gmail.com atau hubungi kontak 0818521172 atau 081252-98-2900. Kami siap membantu ! ( Frans M. Royan)