PARADIGMA TERBALIK : TIDAK SEMUA PEMILIK BISNIS SETUJU DENGAN MANAJEMEN AUTOPILOT
Tidak semua pebisnis bersedia menggunakan manajemen autopilot. Masih rendah sekali khususnya bagi pebisnis pemula. Mereka tidak suka bisnis dilimpahkan kepada orang lain, tetapi ingin mengurusnya sendiri ala manajemen toko. Namun kondisi ini tidak menjadi masalah dalam jangka pendek. Tetapi dalam jangka penjang pasti akan jadi masalah. Ada satu kisah yang menarik dari pernyataan seorang klien yang tidak ingin melepas sebagian pekerjaannya kepada manajer, tetapi ingin dihandlenya sendiri. Sebenarnya tidak menjadi masalah sih. Tapi cobalah bapak ibu silahkan membaca kisah di bawah ini :
Seorang teman yang sangat rajin, dan tentu saja punya kekayaan yang lumayan dibanding dengan temannya yang hanya sebagai pegawai. Ia memiliki toko kelontong yang cukup ramai dan dijaganya mulai pagi hingga sore. Kondisi-kondisi ramai, tentu saja pemilik toko kelontong itu sangat senang sebab tentu saja akan mendapatkan profit yang cukup baik dalam bisnisnya. Tetapi awal-awal ia sangat menyukai kondisi ini. Serta hal-hal yang tidak disukai ketika kondisi toko sangat ramai. Antara lain :
- Ia tidak bisa meninggalkan mejanya bekerja, sebab ia selain dengan beberapa pegawai, ia menjadi kasir dalam bisnis itu. Sehingga karena tidak di delegasi dan kurang percaya, seringkali ia harus menahan buang air kecil. Kecuali kalau sakit perut, ia terpaksa tinggalkan meja kerjanya (tentu dalam tanda kutip, sambil berharap cemas, uangnya tidak dicuri pegawai)
- Kondisi seperti ini berlanjut bertahun-tahun, sehingga suatu ketika, tokonya tutup berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Para pelanggan pindah ke toko kelontong lain. Serta supplier datang menarik barang di toko itu. Apa yang terjadi? Apakah selama ini teman saya itu menipu? Ternyata tidak, ia saat ini sedang terbaring di rumah sakit akibat pekerjaanya yang tidak kunjung selesai, dan kondisi kesehatannya yang rapuh karena menahan pipis. Ia terkena batu ginjal sekaligus harus cuci darah.
Pada pembaca budiman, ketika kita sehat memang bekerja dengan durasi 8 jam sehari tidak akan terasa bila kita kerjakan semua pekerjaan. Tetapi apabila kita sakit, apakah kita akan bekerja 8 jam? Nah, inilah yang tidak disadari oleh klien, bahwa dalam jangka pendek mungkin baik tetapi dalam jangka panjang semua pekerjaan dilakukan sendiri tidak baik. Khususnya bagi kaum wanita, tidak mungkin sepanjang hari mengurus pekerjaan, bagaimana dengan anak-anak? Khusus kaum laki-laki, apakah sepanjang hidup akan punya satu bisnis saja? Tentu saja kebanyakan pebisnis akan lebih suka mengembangkan bisnisnya untuk berkembang lebih baik. Maka delegasi ke pengelola usaha/manajer sangat penting, dan pembangunan menajemen autopilot sangat penting untuk menjadi pebisnis yang ingin berkembang. Paradiga urus usaha sendiri sampai peyot bukanlah solusi. Jadi, cobalah kita berpikir ulang, bagaimana jika tanpa kita, tetapi usaha kita tetap jalan dan kita bisa jalan-jalan. Menghabiskan waktu dengan anak-anak dan orang-orang yang kita cintai, dan banyak memiliki manfaat bagi orang lain untuk mendapatkan pekerjaan dari bisnis-bisnis yang sudah kita kembangkan. Tentu saja pembaca akan pilih yang terakhir ini. Semoga artikel ini menjadi inspirasi.