CARA EFEKTIF MELAKUKAN PENGAWASAN BISNIS DENGAN DASHBOARD MANAJEMEN AUTOPILOT
Salah satu keunggulan dalam konsep manajemen autopilot adalah berkurangnya tingkat keterlibatan Pemilik bisnis dalam fungsi pengawasan pada kegiatan operasional perusahaan sehari-hari . Namun bukan berarti fungsi pengawasan itu hilang sama sekali, karena para Pemilik bisnis sebaiknya tetap dapat memanfaatkan sedikit waktu di sela kesibukan kegiatan lainnya untuk meninjau performa perusahaannya tersebut. Oleh karena itu diperlukan sebuah alat kontrol manajemen yang efektif, yaitu dashboard bisnis.
Pada intinya, sebuah dashboard bisnis merupakan satu ringkasan (summary) yang bersumber dari data pada laporan kegiatan operasional perusahaan yang dikemas dengan visualisasi yang lebih sederhana, mudah dipahami, tanpa menghabiskan banyak waktu, atau lebih menarik. Dashboard ini sangat berguna dalam pengukuran kinerja perusahaan (KPI) karena dapat di-update secara real time sesuai kondisi terkini perusahaan dan bersifat transparan.
Sehingga dengan adanya dashboard ini, Pemilik bisnis dapat dengan mudah mengetahui kondisi ter-update perusahaannya dan nantinya dapat memberikan penilaian, solusi terhadap permasalahan atau saran kepada tim manajemen perusahaannya sehingga perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Berikut ini terdapat beberapa tips untuk membuat dashboard bisnis yang efektif:
- Sesuaikan penampilan data dashboard dengan user yang dituju. Tidak semua data harus ditampilkan kepada semua orang di dalam perusahaan, termasuk sang Pemilik bisnis, kepada Pemilik bisnis sebaiknya ditampilkan data-data yang bersifat strategis, seperti penjualan vs target, tingkat kedatangan pelanggan, profit vs biaya perusahaan secara keseluruhan, dan sebagainya. Selain itu juga sesuaikan tingkat relevansi data dengan user dashboard, agar tidak terjadi kekeliruan tersalurnya data kepada user yang tidak berkepentingan, seperti data bagian penjualan kepada bagian produksi, data internal perusahaan kepada supplier, dan sebagainya.
- Kelompokkan data sesuai dengan kategorinya. Agar data dalam perusahaan menjadi lebih bermakna, maka pastikan data tersebut tidak berantakan dan tersebar namun akan lebih baik bila dapat dikelompokkan sesuai dengan pembagian fungsi kerjanya. Pengelompokkan data ini akan sangat berguna pada tingkat pemahaman terhadap kondisi perusahaan terkait fungsi tertentu, seperti misalnya pada kelompok data penjualan: penjualan vs target, utang dan piutang pelanggan terbesar/ jatuh tempo, dan sebagainya.
- Tentukan tingkat keaktualisasian data. Pemilik bisnis pasti menginginkan semua data yang disajikan kepadanya selalu up-to-date secara real time. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam membuat report juga diperlukan waktu untuk konsolidasi data, penilaian awal, dan sebagainya karena hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan seperti data tidak valid. Sehingga akan lebih baik bila data yang bersifat strategis frekuensi tersajikan lebih jarang (mingguan atau bulanan) daripada data untuk fungsi operasional dalam perusahaan yang bersifat real time atau harian.
- Selain itu, data yang baik seharusnya tersimpan di dalam sistem perusahaan secara terstruktur, valid dan handal sistem pencatatannya. Hal ini terkait pada data yang tersaji pada dashboard yang sudah terintegrasi secara sinergis dengan semua fungsi yang ada di dalam perusahaan. Sehingga lebih baik bila para Pemilik bisnis sudah menggunakan program software untuk membantu menyimpan data-data yang berguna tersebut. Pemakaian software sederhana seperti excel ataupun software khusus untuk akuntansi dan pay roll, akan sangat berguna untuk kelangsungan sistem manajemen perusahaan. (Perhatikan cara pemasangan software yang baik untuk perusahaan di sini)
- Buatlah dashboard dengan desain yang sederhana dan mudah dimengerti. Penyajian visualisasi data dengan prinsip semakin sederhana akan semakin memudahkan Pemilik bisnis untuk melakukan fungsi pengawasan, demikian dalam hal menentukan tipe visualisasi data pada dashboard, apakah tabel angka, grafik, diagram batang, diagram lingkaran, dan sebagainya. Pahami dulu fungsi dan keunggulan tiap bentuk visualiasi sebelum mendesain tampilan dashboard karena salah visualisasi menyebabkan kebingungan pengguna dan kurang bergunanya data. Sekali lagi pastikan tipe visualisasi yang ditampilkan sesuai dengan keinginan pengguna dashboard. Selain itu pastikan dashboard yang dibuat tidak rumit, karena dapat menyebabkan kemalasan pengguna dan akhirnya menjadi tidak efektif.
- Tes dan evaluasi dashboard sebelum dipakai regular. Pastikan dashboard yang telah dibuat sudah sesuai dengan keinginan Pemilik perusahaan dan sudah teruji dalam berulang kali uji coba dan tes. Agar jangan sampai pada pelaksanaannya nanti akan terjadi gangguan seperti data yang tidak sinkron/ tidak valid atau tidak stabilnya program dashboard sehingga sering crash, dan sebagainya yang malah menyulitkan Pemilik bisnis dalam mengontrol perusahaannya.
Semoga beberapa tips di atas dapat membantu para Pemilik bisnis untuk mempermudah pengawasan dalam manajemen autopilot, untuk hal-hal yang belum jelas atau masalah dalam perusahaan silahkan hubungi 0818521172 atau email ke groedu@gmail.com. (stan)